Lihat ke Halaman Asli

Selly Jo

Penunggang Badai yang suka memungut cerita

.Kotamu Malam Itu.

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempatan besar di pusat kota itu semakin malam semakin hidup.

Dua bangunan tua peninggalan kolonial menambah magis jantung kota itu….

Lampu2 di sepanjang jalan membuat malam menjadi temaram….

Disepanjang trotoar para pemuja malam bercengkerama membicarakan risalah kehidupan….

musisi jalanan hilir mudik datang dan pergi….

Sebentar lagi pasti akan beterbangan kupu-kupu bergincu yang mencoba mengais sisa2 rejeki hari ini….

Sejenak aku menoleh pada seorang gadis di bawah patung sang jendral yang sesenggukan menangis dalam pelukan kekasihnya (kurasa)….

lirih kudengar suara kekasihnya “tidak apa-apa sayang…..ini semua demi masa depan kita….kita masih terlalu muda…..”

Gadis itu dengan berurai air mata berdiri dan berkata ..”baiklah jika kau tidak mau bertanggung jawab aku akan membesarkannya sendiri….”

Sejenak kemudian ia berlari kearah utara diikuti oleh kekasihnya….

”laki-laki PENGECUT……!!!! Batinku…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline