Lihat ke Halaman Asli

Seli RizqiAwaliah

Mahasiswi IPB

Mahasiswa KKN-T IPB University Memperkenalkan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) kepada Warga Desa Cintalaksana

Diperbarui: 2 Agustus 2022   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1 Sosialisasi PGPR kepada Warga Cintalaksana|Sumber : Dokumentasi pribadi

Mahasiswa KKN-T IPB Desa Cintalaksana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang melaksanakan empat program kerja utama, salah satunya yaitu "Optimalisasi Hasil Pertanian dengan Menggunakan PGPR". PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) atau bakteri perakaran pemacu tumbuh tanaman merupakan kelompok bakteri menguntungkan yang secara aktif mengkolonisasi rhizosfer dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman.

 Selain itu PGPR dapat meningkatkan hasil panen dan kesuburan lahan. Bahan utama pembuatan PGPR yang dikenalkan oleh mahasiswa KKN-T IPB kepada warga Desa Cintalaksana adalah akar bambu, karena akar bambu menjadi sumber daya alam (SDA) yang melimpah di desa tersebut.

Program kerja tersebut terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pembuatan PGPR, sosialisasi dan demonstrasi cara pembuatan serta pengaplikasian PGPR. Pembuatan PGPR dilakukan pada hari Kamis, 30 Juni 2022 -- Kamis, 14 Juli 2022 (15 hari). 

Sosialisasi terkait PGPR dilaksanakan setelah pembuatan PGPR selesai, tepatnya pada hari Jumat, 15 Juli 2022 pukul 20.00 WIB di Rumah Sekretaris Desa, Bapak Abdul Pahad. Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri sebanyak 23 orang yang terdiri dari bapak/ibu kelompok Tani Makmur, warga setempat dan Perangkat Desa Cintalaksana di Dusun 4. 

Agenda sosialisasi terdiri dari pemaparan materi, diskusi dan demonstrasi. Materi sosialisasi tersebut yaitu dosis penggunaan pupuk, kelebihan dan kekurangan menggunakan PGPR, alat dan bahan PGPR, langkah-langkah pembuatan PGPR, dan cara aplikasi PGPR.

Gambar 2 Warga dan Perangkat Desa Cintalaksana yang hadir pada kegiatan sosialisasi PGPR|Sumber : Dokumentasi pribadi

Peserta yang hadir dalam acara sosialisasi tersebut sangat antusias dengan materi yang telah dipaparkan oleh mahasiswa, terlihat dari banyaknya pertanyaan dari para petani dan diskusi yang sangat menarik antara mahasiswa dan warga setempat.  

Diskusi dan demonstrasi cara pembuatan dan pengaplikasian PGPR selesai pada pukul 22.40 WIB. Lamanya waktu diskusi menunjukkan ketertarikan peserta sosialisasi terhadap penggunaan PGPR. Setelah selesai acara sosialisasi, mahasiswa KKN-T IPB membagikan PGPR (250 ml)/orang dan buku panduan cara pembuatan serta pengaplikasian PGPR kepada peserta yang hadir.

Gambar 3 Pupuk PGPR yang dibuat mahasiswa KKN IPB-T Desa Cintalaksana|Sumber : Dokumentasi pribadi

Setelah satu minggu berlalu dari kegiatan sosialisasi tersebut, Sekretaris Desa, Bapak Abdul Pahad mengatakan "Teman-teman mahasiswa, warga yang hadir minggu kemarin untuk sosialisasi langsung mengaplikasikan pupuk PGPR ke benih dan tanamannya, dan kemarin yang belum sempat hadir pada acara sosialisasi mau minta PGPR dan buku panduannya". 

Perkataan bapak Abdul Pahad tersebut menunjukkan bahwa respon atau tanggapan masyarakat sangat baik terhadap sosialisasi PGPR. Dengan dilaksanakan program kerja ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan PGPR yang ramah lingkungan secara berkelanjutan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Gambar 4 Buku panduan PGPR yang dibuat mahasiswa KKN-T IPB Desa Cintalaksana|Sumber : Dokumentasi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline