Lihat ke Halaman Asli

Seli Ristiana

blogger pribadi dan history

Harus Jalani Kemo CycloFosfamide Sampai 12 Kali

Diperbarui: 26 Agustus 2022   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bolak-balik harus rutin chek-up dirumah sakit kadang cukup membuatku stress dan bosan.Harus rutin chek darah setiap bulannya,yaa,,,harus dilakukan rutin karena untuk jadi patokan dokter mengetahui aktifitas penyakit Autoimun yang ada ditubuhku.

Sebelum saya dianjurkan lakukan kemo,terlebih dahulu saya harus lakukan CT-Scan(HRCT) dibagian paru karena keluhan batuk keringku setiap pagi yang cukup menganggu.

Dokter ingin memastikan kalau batuk ku bukan karena hal lain selain aktifitas sklero yang sdh mulai masuk ke organ dalamku. Yang dicurigai oleh dokter adalah ada indikasi TBC, namun setelah hasil CT-Scan(HRCT) keluar ternyata benar, Sklero nya sudah mulai masuk ke organ paruku.

Tak cukup sampai disitu setelah selang satu bulan saya chek-up lagi walau sudah diberi obat minum dengan dosis setiap hari tapi karena riwayat saya dengan sklero yang dibilang sudah lama, ditambah lagi selama ini saya termasuk telat dapat pertolongan dengan tepat. 

Makanya masih  dengan keluhan yang sama yaitu batuk kering dan bercak-bercak merah dokter menganjurkan untuk lakukan Spirometri dan juga Usg jantung untuk benar memastikan bahwa tidak terjadi indikasi TBC, karena akan berpengaruh dengan dosis dan obat yang diberikan ke saya.

Hasilnya pun keluar dan benar semua ini karena efek sklero saya yang sudah mulai menjalar ke organ dalam bukan dikarenakan TBC.

Setelah itu dokter memutuskan untu saya melakukan Kemo terapi jenis Cyclofosfamide  adalah jenis terapi yang sudah banyak diberikan kepada penderita skleroderma maupun penderita autoimun jenis lainnya tergantung tingkat keparahan yang terjadi pada setiap penderita. Terapi ini diberikan oleh dokter karena kurang efektif jika hanya dengan pemberian obat minum.

Tepat dibulan juli 2022 kemarin saya melakukan kemo terapi yang pertama di RSUP Kariadi semarang,waktu  itu kurang lebih sekitar 3 jam waktu penyuntikan. Efek yang saya rasakan pertama adalah langsung berasa hidung pengar dan agak gliyengan seketika, tapi bersyukurnya saya gak sampai muntah. Tapi hari kedua setelahnya  saya merasa lemas,gak enak diperut,males makan,&kaku di bagian bawah perut dan seharian saya putuskan bedrest dirumah.

Masuk ke kemo ke2 bulan agustus 2022 kemaren,hasil chek darah selalu bagus dan dokter langsung memberikan ACC untuk yang ke 2. Karena tak jarang ditemukan pada penderita sklero lainnya yang harus ditunda terapinya karena hasil darah yang kurang bagus. 

Masuk ruangan terapi, walaupun sudah kedua namun masih saja diawal penyuntikan masih berasa deg-degan  takut nanti ada efek lain yang muncul waktu terapi berlangsung.Terapi kedua selesai bersyukur hanya Gliyengan yang saya rasakan,tapi lemasnya berasa sampai 3 hari.

Tapi yang buat  saya bersyukur kepada Tuhan adalah dengan kondisi tubuh saya yang bisa dibilang kuat adalah saya tidak pernah sampai bedrest di rumah sakit walaupun jujur saya sudah lama kena sklero ini kurang lebih 10 tahun. Berharap bisa terus kuat, survive dan bisa sehat kembali

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline