Berjuang melawan Autoimun sejak 2012,tidak menyurutkan niatku untuk terus bangkit dan berusaha keras untuk bisa mencapai titik stabil.
Sempat drop ditahun 2014 membuatku harus menunda sekolah selama 1 tahun karena penyakitku yang cukup parah,ditambah lagi pada waktu itu masih awam sekali terhadap penyakit yang saya alami.
Autoimun jenis Skleroderma tipe Sklerosis Systemic, jenis penyakit langka yang menyerang jaringan kulit dan jenis ini bisa saja menjalar mengenai organ dalam lainnya.
Selama 1 tahun saya hanya mengandalkan pengobatan herbal,dikarenakan belum tahu harus berobat ke dokter dengan tujuan spesialis apa.
Dalam keadaan sakit saya tetap melanjutkan sekolah ke jenjang SMA,saya tidak mau menyerah begitu saja ,saya tidak mau kalah hanya dengan penyakit ini.
Yang ada difikiran saya waktu itu adalah jika saya tidak lanjut ke jenjang tingkat SMA,bagaimana nantinya saya bisa mencari pekerjaan dan lain-lainnya.
Sampai pada tahun 2019,selesai sekolah saya mendaftar asuransi untuk lanjut pengobatan yang seharusnya dilakukan secara berkala.Kemudian saya beranikan diri pergi ke dokter spesialis reumathologi disemarang,namun dengan keadaan riwayat penyakit saya yang sudah cukup memburuk.
Mulai dari perubahan struktur wajah,dan cukup parahnya adalah muncul bercak-bercak merah di sebagian tubuhku.
Hal ini masih tak menyurutkan niat bangkitku untuk berusaha sehat lagi,stabil lagi,dan bisa mencari pekerjaan sesuai skill yang saya miliki.
Mengandalkan ketrampilanku menjahit,saya mendapat pekerjaan sampingan produksi Wig(rambut palsu),untuk perusahaan ekspor impor dikotaku.