Lagi rame di Twitter karena polah Ridwan Kamil 'ngadu' institusi tempat seorang guru honorer bekerja karena sekalimat pertanyaan. 'Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil?'.
Kira-kira kalau pakai di Jawa Tengah jadi begini, 'dalam zoom ini, sampean jadi gubernur ato kader partai ato pribadi?'. Mohon koreksi kalau keliru.
Maksud saya, sebenarnya kalimat itu mungkin ditulis karena individu tersebut merasa Kang Emil bisa menerimanya. Sebab selama ini framing-nya di medsos adalah pemimpin yang santuy.
Tapi malang nasib Sabil Fadilah, karena akhirnya harus menerima pemecatan dari tempatnya bekerja. Soalnya si Empunya konten yang dikomen oleh Sabil itu, 'ngadu' ke akun institusi kerjanya.
Dalam kasus ini, Sabil menuai banyak simpati dari netizen. Banyak yang membela karena menurut warganet, yang dilontarkan guru honorer ini tidaklah kasar dan sangat wajar.
Konteks pertanyaannya adalah karena Kang Emil pakai jas berwarna kuning saat memberikan hadiah ke siswa SMP yang belakangan juga viral dengan aksi solidaritasnya.
Memang kurang etis seorang guru, menulis komentar bernada politis. Tapi kembali lagi, munculnya pertanyaan itu adalah rasa penasaran dari sang guru. Khawatir ada udang di balik batu. Mungkin.
Kalau saya sendiri menilai, sebenarnya komentar itu biasa saja. Pun kalau si guru menggunakan kata 'maneh' yang dianggap kasar, tergantung pada sudut pandangnya aja. Kecuali saat Kang Emil tersinggung itu memang lagi lelah banget dan butuh apresiasi, eh malah dapat komentar ga enak. ehehehe
Kang Emil, atau mungkin admin di balik 'aduan' ke institusi sekolahnya, mungkin lupa kalau selama ini sudah mengerjakan framing gubernur santuy. Makanya malah blunder.
Mantan walikota Bandung itu mungkin bisa belajar ke Ganjar. Ya soalnya beliau kan sering kena julukan pemimpin medsos. Soalnya sejak duduk di Senayan sana, politisi PDI Perjuangan ini sudah aktif main medsos dan hobinya diterusin saat memimpin Jateng.