Hari ketiga lebaran kemarin, tiba-tiba ingin makan soto betawi yang segar dan lezat. Tapi warung soto betawi langganan masih tutup.
Akhirnya iseng-iseng cari resep di internet, ternyata bahan dan cara membuatnya tidak susah. Kebetulan ada beberapa bahan yang sudah tersedia di kulkas. Selebihnya saya beli di supermarket dekat rumah yang kebetulan sudah buka.
Resep soto betawi yang saya masak ini merupakan gabungan dari beberapa resep yang saya kreasikan sesuai lidah saya. Begitu juga dengan cara memasaknya. Untuk mengempukkan daging, saya memilih memakai presto. Di resep yang saya baca, daging harus direbus selama 2 jam. Dengan menggunakan presto, waktu memasak daging bisa disingkat menjadi 45 menit dengan api besar di awal, selanjutnya setelah air mendidih, saya menggunakan api kecil.
Oya, setelah matang, ada yang dagingnya diambil, ditiriskan dan digoreng dulu, ada juga yang tidak digoreng. Saya memakai versi yang tidak digoreng, langsung dipotong dan disajikan. Silakan sesuai selera ya.
Membuat soto memang sedikit ribet. Tapi begitu matang dan mencicipi rasanya yang endes, segala keribetan itu seolah sirna, berganti dengan senyum kebahagiaan. Apalagi saat melihat si sulung dan pak suami menikmatinya dengan lahap, segala lelah langsung lenyap.
Sempat kepikiran andai makan soto betawi ini beramai-ramai dengan keluarga atau sahabat, pasti makin nikmat. Tapi covid-19 memaksa kita berjarak untuk sementara, baiklah skip dulu acara makan bersamanya.
Ok, kita langsung ke resep ya!
Resep Soto Betawi
Bahan presto :
500 kg daging sapi sandung lamur
1,5 liter air (atau secukupnya, daging sampai terendam)
2 lembar daun jeruk purut