Lihat ke Halaman Asli

Seliara

TERVERIFIKASI

Dentist

Wafatnya Isa Al Masih dan Curch of The Holy Sepulchre di Yerusalem

Diperbarui: 2 April 2021   01:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Hari ini, Jumat 2 April 2021, dalam kalender tertulis hari libur wafat Isa Al-Masih. Hari yang sangat penting bagi umat Kristiani. Semoga umat Kristiani bisa merayakan rangkaian hari yang bersejarah ini dengan penuh kedamaian dan hikmah.

Mendengar kata wafatnya Isa Al-Masih atau Yesus Kristus, mengingatkan saya akan sebuah perjalanan dua tahun yang lalu, tepatnya Desember 2019. Saat itu saya bersama suami sedang melakukan perjalanan ke Kota Tua Yerusalem. 

Selain melakukan ibadah di Masjidil Aqsa, kami bersama rombongan juga menjelajah Kota Tua Yerusalem. Kami menyusuri jalanan batu dan lorong demi lorong kota yang sarat dengan sejarah peradaban umat manusia. 

Saat itu kami masuk melalui pintu gerbang Damaskus. Pintu gerbang Damaskus merupakan monumen sekaligus salah satu dari delapan pintu gerbang Kota Tua Yerusalem. Melangkahkan kaki memasuki Damaskus Gate, serasa terseret ke pusaran masa lalu, selaksa menatap wajah Yerusalem di abad pertengahan.

dokumentasi pribadi

Saat menjelajah Kota Tua Yerusalem, kami melewati Via Dolorosa dan singgah di Gereja Makam Kudus (Sanctum Sepulchrum atau Curch of The Holy Sepulchre). Menurut penjelasan Maher, tour guide kami, bagi umat Kristiani, Via Dolorosa adalah lokasi penting. 

Jalan ini dipercaya sebagai jalan yang dilalui Isa Al-Masih saat disalib oleh penguasa saat itu. Via Dolorosa berarti jalan kesengsaraan atau jalan penderitaan. Begitu mereka menyebut rute jalan salib yang harus dijalani Isa Al-Masih menuju ke Bukit Golgota.

dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi

Gereja Makam Kudus diyakini sebagai Golgota, tempat Yesus disalib, wafat dan dibangkitkan. Gereja ini merupakan tempat yang penting dan menjadi tujuan peziarah kaum Kristiani sejak abad ke-4 hingga sekarang.

Gambar oleh DEZALB dari Pixabay

Ada yang menarik dari penjelasan tour guide kami, ternyata kunci gereja itu  secara turun temurun dipegang oleh keluarga muslim.

Menurut sejarah, ketika Kalifah Umar bin Khathab RA menguasai Yerusalem pada tahun 638 M, Patriakh Yerusalem Sophronius mengajaknya tour keliling Yerusalem termasuk ke Gereja Makam Kudus. 

Saat itu masuk waktu salat dan Sophronius mempersilakan Umar salat di dalam gereja itu. Namun Umar menolak karena khawatir di kemudian hari gereja itu dijadikan masjid oleh umat Islam karena Umar pernah salat di sana. Untuk mengenang peristiwa itu, di dekat Gereja Makam Kudus dibangun Masjid Umar.

dokumentasi pribadi

Pada kunjungan ke Yerusalem itu Umar pun menugaskan prajuritnya untuk menjaga gereja tersebut. Lalu prajurit dan keturunannya itu kemudian secara turun temurun menjadi juru kunci gereja itu, untuk menjaga amanah dari Khalifah Umar. Keluarga muslim ini bertugas memegang kunci, membuka serta menutup pintu gerbang Gereja Makam Kudus setiap harinya. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline