Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Isu Penculikan di Indonesia

Diperbarui: 22 Februari 2023   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya kasus penculikan anak bertambah pada awal tahun 2023.  Belakangan ini muncul isu penculikan anak di berbagai daerah Indonesia seperti di Sorong, Garut, Sukabumi dan mungkin daerah lain pun masih ada.

Kasus penculikan anak Januari 2023 pertama terjadi di Sorong mengakibatkan seorang wanita diarak dalam kondisi setengah bugil dan kemudian dibakar hidup-hidup, kepolisian Papua Barat daya memastikan Korban seorang pendatang, bukan penculik anak.  "Korban  bukan penculik anak, dia orang Sulawesi Tenggara, orang Buton yang baru mendarat disini". korban awalnya lalu lalang di komplek Kokoda KM 9 Sorong timur pada Selasa (24/1) pukul 06.30 WIT, korban nampak bingung, warga kemudian mengira korban sebagai penculik anak, korban disebut mirip dengan wajah penculik anak yang beredar di media sosial.

Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu menyebut isu penculikan anak di Garut tidak benar. "Tapi bukan berarti saya dan jajaran underestimate pada kejadian di daerah lain" tutur Rio. Banyak warga RT menyebarkan isu penculikan anak, bahkan menyebar foto orang yang dicurigai sebagai pelakunya. polres Garut pun membentuk tim khusus "Anti culik" yang berisi gabungan dari sat Reskrim, ada polisi yang di tugaskan untuk memonitor informasi menyimpang di media sosial. "kalo ada yang mencurigakan segera lapor kami, kami sudah membentuk tim satgas" pungkasnya.

Bocah atas nama Naufal mengaku di bekap orang tak dikenal hingga pingsan. Ayah Naufal, Sultoni kemudian menulis kronologinya dan viral, polisi pun menyelidiki kasus tersebut, Naufal juga sempat menjalani pengobatan medis di rumah sakit. Namun kemudian diketahui kejadian yang dialami Naufal ternyata bukan penculikan, "karena kalo mau di culik itu kesempatan membawa anaknya besar sekali, tempatnya sempat tidak ada masyarakat, nanti kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, dugaan sementara mungkin ada sentiment dengan orang tua korban" tutur Resor Sukabumi Kompol Parlan.

Hal ini meresahkan, terutama untuk para orang tua akan takut anaknya diculik. Jadi mari kita sama-sama menjaga anak-anak kita agar hal yang tidak di inginkan tidak terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline