Lihat ke Halaman Asli

Selfanny Meilania

Pelajar - Siswi SMA Plus Ar-Rahmat

Membisukan Puisi 'Lelaki Tanpa Mata'

Diperbarui: 7 Oktober 2024   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

iStock

Kian lama.. Kian banyak daun-daun yang meninggalkan rantingnya

Tapi saat itulah angin kembali mengencangkan aksinya

Kian lama.. Kian muncul keriput di tubuhku

Tapi saat itulah Mas bilang "aku tak pernah melihat daun sehijau ini"

Menurut ilmu, daun-daun hijau itu akan melahirkan buah yang lezat

Tapi siapalah yang akan memetik buah itu, kalau bunganya saja tidak tumbuh

Aku bilang padamu Mas "carilah bunga yang bisa melahirkan buah itu"

Tapi Mas membantah, "tugasku cukup merawat bunga. Bukan membuat buah"

Sekali saja.. Mas menggunakan kegemilangan matanya yang jernih

Mungkin Mas sudah melihat ribuan bunga dengan pucuknya yang meranum malu

Tapi dikau berkata lain Mas.. Segumpal kata yang berhasil menyapu linangan cemburu

"Kegemilangan itu kelak bernama nafsu. Sedangkan kejernihan itu terbebas dari belalai nafsu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline