Sudah lima hari kami sudah beraa di lokasi tempat KKN tetapi sampai saat ini kami masi menumpang di mesjid karena belum ada masyarakat yang ingin rumahnya dijadikan posko,maklum tempat KKN kami berada di ibu kota kabupaten tepatnya kabupaten takalar sulawesi selatan.orang-orangnya sudah modern sehingga mungkin budaya gotong royong dan norma dalam masyarakat sudah di hilangkan.bahkan bukan hanya masyarakatnya tetapi lebih lucunya lagi pemimpin daerah itu kelihatanya super cuek dengan keadaan kami yang ingin mengabdi di tempat itu.
melihat keadaan yang semakin kacau di daerah itu banyak teman-teman dari kampus sudah menyerah dan memutuskan untuk pulang balik makassar-takalar.hal ini semakin menambah beban dalam pikiranku karna tanggu jawabku sebagai kordinator.mungkin dsaat seperti ini butuh dukungan teman teman tetapi malah teman teman malah semakin memberatkan pikiranku,untung saja ada teman satu kampungku yang masi setia menemaniku sampai saat ini.
Hari demi hari keadaan semakin kacau,hal ini semakin menantangku untuk berfikir lebih keras lagi segera aku memutuskan untuk menyatukan teman-temanku terlebih dahulu dan akhirnya berhasil dan sekarang aku sedang berusaha memulihkan keadaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakatnya.
Dari hal ini aku mengambil kesimpulan bahwa:
- orang desa jauh lebih tinggi sifat sosialnya
- orang desa lebih sopan daripada orang-orang dikota
- dunia pendidikan harusnya lebih mementingkan kualitas ahlak anak didiknya karnena tanpa di belakali itu akan muncul gayus tambunan,dan penjahat2 yang lain di negeri ini,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H