Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar di abad ini, tetapi dampaknya tidak hanya terasa pada lingkungan fisik. Banyak individu di seluruh dunia kini menghadapi sebuah fenomena psikologis yang dikenal sebagai eco-anxiety. Apa itu eco-anxiety, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang isu kesehatan mental yang semakin relevan di tengah krisis lingkungan global.
Apa Itu Eco-Anxiety?
Eco-anxiety adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa takut, cemas, atau khawatir yang berlebihan terhadap dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Meskipun istilah ini belum diakui secara resmi sebagai gangguan mental dalam manual diagnostik seperti DSM-5, banyak ahli kesehatan mental yang menganggapnya sebagai fenomena nyata yang memengaruhi kesejahteraan emosional individu.
Perasaan ini sering kali muncul ketika seseorang menyadari besarnya ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, seperti kenaikan suhu global, pencairan es kutub, kebakaran hutan, dan bencana alam lainnya. Bagi sebagian orang, kesadaran ini dapat berubah menjadi beban emosional yang berat.
Gejala dan Dampak Eco-Anxiety
Orang yang mengalami eco-anxiety mungkin menunjukkan beberapa gejala berikut:
Rasa takut yang terus-menerus: Kekhawatiran tentang masa depan planet ini dan dampaknya pada kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kehilangan harapan: Perasaan putus asa bahwa segala upaya untuk menyelamatkan lingkungan tampak sia-sia.
Gangguan tidur: Kesulitan tidur akibat pikiran-pikiran negatif tentang perubahan iklim.
Rasa bersalah: Merasa bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan akibat gaya hidup pribadi.