Kepala sekolah KB & TK Negeri Pembina Gunungpuyuh mengatakan ada sekitar 43 siswa yang ikut serta dalam acara pentas seni ini.
Dosen Program Studi PGPAUD Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Redi Awalmaulana menerima ajakan dari pihak Sekolah untuk berkolaborasi dalam membuat Mini Operet.
Dimulai dari menentukan Tema, mahasiswi PGPAUD Universitas Muhammadiyah Sukabumi sepakat untuk membuat mini operet dengan tema "Jaga Bumi" . Setelah proses penentuan tema mahasiswi PGPAUD Universitas Muhammadiyah Sukabumi membuat naskah dengan Tema tersebut dan membuat gerak tari untuk mini operet.
Mahasiswi mulai melatih anak-anak dari tariannya dilanjutkan dengan dubbing suara lalu pembuatan kostum dan konsep dekorasi panggung.
"Kami melatih anak dimulai dari tari kemudian percakapannya dan dibantu oleh guru-guru"
Ujar Salsabila salah satu mahasiswi program stud PGPAUD Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Setelah satu bulan anak-anak dilatih akhirnya tepat pada Rabu, 26 Juni 2024 KB & TK Pembina Gunungpuyuh melaksanakan pentas seni. Antusias anak-anak terhadap apa yang mereka tampilkan sangan terlihat dari wajah-wajah ceria nya, ada banyak sekali pengaruh positif terhadap anak, salah satu nya anak jadi lebih percaya diri terhadap kemampuannya. Saat di atas panggung anak mampu menampilkan tampilan yang terbaik dari dirinya untuk para penonton.
Mereka terlihat senang ketika mereka dipasangkan kostum yang sangat menarik,ada yang berlari-lari, ada yang meloncat-loncat dan masih banyak lagi. Terlihat seperti keceriaan mereka menguasai hari itu. Tanpa kami duga cuaca saat itu pun sangat amat mendukung, langit biru ditemani suasana yang ceria mampu memberikan kengahatan pada acara tersebut.
Mini operet, sebagai bentuk pertunjukan seni yang melibatkan drama, musik, dan tarian, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan kepercayaan diri anak. Berikut beberapa pengaruh positif yang dapat diberikan oleh mini operet:
1. Peningkatan Kemampuan Berbicara di Depan Umum : Melalui peran dalam mini operet, anak-anak belajar untuk berbicara di depan audiens, yang membantu mengurangi rasa malu dan gugup. Pengalaman ini membangun keberanian mereka untuk tampil di depan umum.
2. Pengembangan Keterampilan Sosial: Mini operet melibatkan interaksi dan kerja sama dengan teman-teman sebaya. Anak-anak belajar bagaimana bekerja dalam tim, mendengarkan orang lain, dan berkomunikasi dengan efektif. Ini memperkuat keterampilan sosial mereka dan meningkatkan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.
3. Penyaluran Kreativitas: Mini operet memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui berbagai bentuk seni seperti akting, menyanyi, dan menari. Penyaluran kreativitas ini membuat mereka merasa lebih mampu dan percaya diri dalam mengeksplorasi potensi diri mereka.
4. Pujian dan Pengakuan: Saat anak-anak berhasil menampilkan mini operet, mereka menerima pujian dan pengakuan dari orang tua, guru, dan teman-teman. Pujian ini memberikan dorongan positif bagi mereka, membuat mereka merasa dihargai dan meningkatkan rasa percaya diri.
5. Pembelajaran Menghadapi Tantangan: Persiapan dan penampilan dalam mini operet mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerja keras dan ketekunan. Menghadapi tantangan seperti menghafal naskah, latihan, dan mengatasi gugup sebelum tampil membantu mereka belajar mengatasi hambatan dan meningkatkan kepercayaan diri.
6. Pengalaman Keberhasilan: Setiap kali anak-anak berhasil menyelesaikan penampilan, mereka merasakan rasa pencapaian yang kuat. Pengalaman sukses ini memperkuat keyakinan mereka terhadap kemampuan diri sendiri.