Tragedi Paris yang terjadi beberapa hari lalu menyedihkan, tidak hanya untuk warga yang menjadi korban, tetapi juga untuk kemanusiaan itu sendiri. Namun demikian, ada pula yang memanfaatkan Tragedi Paris untuk untuk kepentingan pribadinya. Sementara itu, ada pula yang sempat memergoki ‘pengantin bom’ bunuh diri di stadion sebelum akhirnya ia meledakkan diri.
Seperti apakah fakta-fakta unik dari Tragedi Paris tersebut? Simak 5 Fakta Unik dari Tragedi Paris berikut ini!
1. Presiden Formula 1 Dikecam Atas Komentarnya
Presiden otoritas balapan Formula 1, Jean Todt, menuai kecaman setelah ia membandingkan serangan teror di Paris yang menewaskan 129 orang dengan kecelakaan di jalan raya. Saat Tragedi Paris terjadi, Todt yang berkewarganegaraan Perancis membuat pejabat-pejabat tinggi di balapan F1 terkejut dengan komentarnya.
"Apakah Anda sadar bahwa jumlah orang yang terbunuh dalam kecelakaan di jalan raya jauh lebih tinggi ketimbang jumlah orang yang meninggal di Paris kemarin?" kata Todt, dikutip CNN Indonesia.
Bukan hanya melontarkan komentar, tapi Todt juga menyiapkan tribut untuk korban kecelakaan di jalan raya. Tribut tersebut dilaksanakan bersamaan dengan tribut untuk korban serangan Paris, yaitu sebelum balapan GP Brasil dilangsungkan pada hari Minggu, 15 Nopember 2015.
Mengapa Todt terlihat ingin sekali menghubungkan Tragedi Paris dengan isu lakalantas? Sebenarnya, Todt ingin menjadikan isu keselamatan berkemudi menjadi salah satu program unggulannya sebagai presiden FIA. Di Brasilia, Todt juga akan menghadiri konferensi pers tentang isu tersebut.
2. Tersangka Teroris Ditanyai Petugas Lalu Dibebaskan
Seorang tersangka serangan Paris yang kini masih diburu oleh pihak kepolisian ternyata sempat ditanyai oleh polisi, tetapi kemudian dibebaskan. Hal itu terjadi hanya beberapa jam setelah berbagai serangan yang diluncurkan secara bersamaan di sejumlah tempat, dan menewaskan 132 orang serta melukai ratusan lainnya.
Dikutip dari Sky News, Salah Abdeslam, 26, dilaporkan membantu logistik dan menyewa mobil Volkswagen Polo berwarna hitam yang digunakan oleh para penyerang bersenjata yang menyerbu gedung konser Bataclan, di mana sebuah konser rock tengah digelar.
Sedikitnya 89 orang tewas pada Jumat (13/11). Abdeslam tampaknya sempat ditanyai oleh petugas polisi pada Sabtu (14/11) pagi ketika polisi meminta mobilnya menepi. Saat itu, Abdeslam membawa tiga orang di dekat perbatasan Belgia. Polisi kemudian memeriksa kartu identitas Abdeslam, tetapi kemudian membiarkan dia pergi.