Soto menjadi makanan favorit di berbagai tempat. Kuliner jenis ini telah jadi jadi pilihan tepat saat kita sedang jalan-jalan baik di dalam maupun luar kota. Banyak lidah yang cocok dengan adanya keliner jenis ini. pas pula di perut untuk menambal rasa lapar.
Pun demikian soto lamongan pula menjadi salah satu varian soto yang banyak ditemui di berbagai tempat. Soto lamongan telah menyebar ke berbagai gang-gang di masyarakat. Bahkan hingga kawasan plaza. Lamongan menjadi daerah yang dikenal dengan sotonya.
Di Malang, ada pula Soto Lamongan yang telah dikenal masyarakat. Usinyanya pun puluhan tahun dengan cita rasa yang dipertahankannya. Itulah Soto Lamongan oro-oro Dowo. Letaknya di daerah Oro-oro Dowo kota Malang. Tepatnya di Jl. Brigjend Slamet Riadi No.147C Oro-oro Dowo; kecamatan Klojen, Kota Malang. Sepanjang jalan ini memang dikenal tempat untuk beragam kuliner.
Berawal dari Keluarga Kuliner
Soto Lamongan Oro-oro Dowo berawal dari tangan Abah H. Ali Hasan Ramli. Beliau dari Lamongan menikah dengan Hj. Siti Halimah yang berasal dari Sidoarjo. Tepatnya tahun 1977 Soto Lamongan Oro-oro Dowo dibuka untuk masyarakat.
Berasal dari keluarga kuliner-lah menjadi motivasi tersendiri Abah. Dalam keluarganya ada yang berbisnis kuliner di bidang Tahu Campur, ada yang Tahu Tek, ada pula yang Bakso. Demikian dituturkan Ibu Litfia, Istri dari Bapak Slamet Mulyono; penerus Soto Lamongan Oro-oro Dowo ini.
Keluarga yang telah berpacu di bidang kuliner itulah menjadi passion tersendiri berbisnis Kuliner. Seperti diketahui bersama, banyak pula jenis kuliner yang berawal dari tradisi keluarga. Keluarga yang memang menggeluti kuliner, maka racikan cita rasanya pun tentu memiliki kekhasan keluarga.
Saat awal dibuka peminatnya sangat bagus. Meski banyak pula soto jenis lainnya. Cita rasa yang unik dan khas-lah menjadi daya tarik bagi masyarakat Malang. Malang memang dikenal sebagai surganya kuliner. Banyak kuliner legendary berasal dari sini.
Puluhan tahun Mempertahankan Cita Rasa yang Khas
Berbisnis kuliner tentu erat kaitannya dengan cita rasa kuliner tersebut. Rasa yang cocok dengan masyarakat akan membuatnya bertahan lama. Dari rasa pula yang membuat banyak orang beli lagi dan mengajak keluarga dan sahabatnya berkuliner ria.
Soto Lamongan Oro-oro Dowo mempertahankan cita rasanya sejak awal dibuka pada tahun 1977. Racikan soto dari Abah dan Ummi dipertahankan Bapak Slamet Mulyono dan Ibu Litfia hingga sekarang. Oleh karenanya bila anda pelanggan Soto Lamongan Oro-oro Dowo tahun 70-an, akan merasakan rasa khas yang sama dengan yang sekarang ada.