Kota Malang sebagai kota yang damai mulai terusik dengan indikasi adanya gerakan separatis. Malam ini telah terjadi tawuran warga kota Malang dengan aktivis Papua Merdeka. Di grup-grup whatsapp pun tersebar kabar ini.
Berbagai potongan video juga dapat disaksikan sebagai wujud partisipasi warga dalam melaporkan berita. Zaman now semakin mendekatkan warga dengan aktivitas digital. Merekam kejadian lalu membaginya di dunia maya pun menjaid aktivitas yang jamak dilakukan.
Aktivis Papua Merdeka menggelar aksi di wilayah Dinoyo kota Malang. Aksi mereka di kota Malang sudah dikawal Polisi dengan menyertainya membawa truk dan mengakibatkan kemacetan di Dinoyo Malang ini. Namun, tak selesai aksinya warga kota Malang sepertinya geram.
Tersebar kabar berikut
telah terjadi tawuran antar warga dinoyo dengan mahasiswa irian (yg mengatasnamakan organisasi papua merdeka OPM) yang berusaha untuk melakukan upaya disintegrasi terhadap NKRI, kejadian bermula mulai siang tadi, warga yang mengetahui segera berkoordinasi dengan aparat setempat dan pihak kepolisian. hingga isya' tadi warga melakukan mediasi yang berakhir dengan penolakan dari mahasiswa papua sehingga terjadi perang batu antar warga sekitar dengan mahasiswa papua, beberapa warga wanita histeris karena rumah dan tokonya terkena lemparan batu. PHD beberapa kacanya terkena lemparan batu
untuk saat ini kondisi masih memanas, dikarenakan pihak mahasiswa papua sedang mengumpulkan rekan rekan sedaerahnya. dan warga dinoyo juga sedang melakukan koordinasi antar warga dan pihak kepolisian untuk mengantisipasi serangan balasan dari mahasiswa2 papua
untuk rekan2 yg akan melakukakn perjalanan melewati telogo mas hingga mt haryono / dinoyo dipersilahkan untuk mencari jalan alternative
Di Facebook pun halaman yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua menyebarkan hal ini.
Mohon di advokasi:
Massa Aksi AMP KK Malang, yang sedang diskusi malam ini, 01 July 2018 di kontrakan IPMAPAPARA Malang, dibubarkan secara paksa dan diusir dari kontrakan oleh TNI, POLRI Ormas Reaksioner. Kontrakan di grebek secara kasar, massa AMP di pukuli, diludahi, dicaci maki dilempari batu hingga berdara.
Setelah melihat kawan kami terluka beberapa kawan kami terlibat saling dorong mendorong lebih ketat dan akhirnya ricuh akibat provokasi pihak kepolisian.