Lihat ke Halaman Asli

Selamet

TERVERIFIKASI

Indonesia

Pasar Takjil, Penggerak Ekonomi Dadakan Saat Ramadan

Diperbarui: 27 Mei 2018   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Takjil Dadakan (dok.pribadi)

Kebanyakan warung tutup di bulan puasa seperti warung ibu saya. Para pedagang yang biasa menjajakkan dagangan di warung mereka pun ikut berpuasa berdagang. Bulan Ramadan hadir dengan keberkahan sendiri bagi yang bisa melihat peluang rezeki dengan cara yang lain. Tak berdagang atau berjualan di pagi atau siang hari, melainkan sore hari menjelang berbuka.

Pasar Takjil adalah pasar dadakan di bulan Puasa Ramadan. Pasar ini biasanya hanya hadir saat menjelang berbuka atau saat orang -- orang berburu takjil berbuka puasa di sore hari. Adanya pasar ini termasuk menggerakkan ekonomi di Bulan Ramadan. Seperti yang terjadi di Kepanjen, Kabupatan Malang.

Peta Pasar Takjil Dadakan (dok.pribadi)

Puluhan Pedagang

Pasar Takjil ini berada di dekat dengan Stasiun Kepanjen dan Masjid Besar Salafiyah. Tepatnya di lingkungan Kauman. Jika kita mengetahui di berbagai tempat di Indonesia, lingkungan atau jalan dekat dengan masjid besar biasanya dinamakan Kauman. Saya sendiri belum tahu persis bagaimana sejarahnya di berbagai tempat di Indonesia jika ada masjid besar selalu di sebelahnya ada jalan atau lingkungan Kauman.

Di pasar Takjil ini ada banyak sekali pedagang. Jumlahnya bisa puluhan yang resmi, atau yang di luar itu bisa sampai ratusan. Ini saking banyaknya pedagang yang berpartisipasi di pasar dadakan selama bulan puasa ini. Berkah Ramadan juga bisa dirasakan pada faktor ekonomi. Berbagai pedagang yang menjajakan dagangannya ada disini. Seperti sayur siap santap hingga minuman dingin pelepas dahaga puasa.

Pembagian Denah Stand di Pasar Takjil Dadakan (dok.pribadi)

Ada Retribusi

Pasar Dadakan Takjil ini sengaja diadakan karena melihat animo masyarakat di sore hari ketika bulan puasa. Banyak masyarakat mencari jajanan takjil atau buka puasa untuk keluarganya. Melihat hal itu, sebagian masyrakat bergerak untuk mengkoordinirnya menjaid sebuah pasar takjil dadakan.

Mengingat pasar takjil ini dikoordinir, oleh karenanya ada biaya harian atau semacam retribusi untuk biaya panitia yang menyiapkan tempat dan lain sebagainya. Biaya retribusi ini sekitar Rp 15 ribu untuk satu pedagang. Tentunya menjadi nilai yang cukup besar jika jumlah pedagang semakin banyak.

Banyak pula sponsor di pasar takjil ini. berbagai brand selain memasang stand di pasra takjil, mereka juga memasang ucapan selamat dengan spanduk atau banner kecil di jalan masuk sepanjang pasar takjil. Tentunya berkumpulnya orang di pasra takjil dilihat sebagai tempat yang tepat untuk melakukan promosi produk mereka.

Di Pinggir Jalan

Bagi mereka yang tak bisa masuk atau keberatan dengan biaya retribusi di pasar takjil, para pedagang ini berjualan di pinggir-pinggir jalan. Oleh karenanya, jalanan semakin padat dan ramai penuh sesak parkir sepeda di pinggir jalan. Selain ada pula yang parkir di pasar takjil. Pasar Takjil juga sebagai lokasi ngabuburit masyarakat.  Bagaiana pasar takjil di daerahmu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline