Lihat ke Halaman Asli

Selamet

TERVERIFIKASI

Indonesia

Jokowi: Kita Sekarang Tidak Jawa Sentris

Diperbarui: 30 Juni 2016   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 1 Paul di proyek Medan-Kualanamu(dok.kompas)

Indonesia sangat kaya dengan Sumber Daya Alam, hal ini bisa dilihat dari banyaknya potensi kekayaan alam yang negeri ini miliki. Pun juga kekayaan potensi Sumber Daya Manusianya yang bisa dilihat kualitas manusia Indonesia saat disandingkan dalam kompetisi. Anak-anak bangsa memiliki kualitas yang bisa menyaingi dari Negara lain.

Potensi Kekayaan alam negeri ini perlu pembangunan Infrakstruktur yang memadai. Pembangunan ini secara langsung akan membangkitkan ekonomi lokal daerah. Meningkatnya ekonomi daerah tentu berimbas pada daerah lainnya yang terintegrasi, lalu bisa menjadi satu kesatuan membangkitkan perekonomian nasional.

Ilustrasi (dok.bakti)

Mengakhiri Orientasi Jawa Sentris

Indonesia merupakan Negara kepulauan, dimana banyak sekali pulau yang perlu dihubungkan untuk bisa saling berkomunikasi. Jawa adalah salah satu pulau yang ditempati ibukota Negara. Oleh karenanya jika kita melihat selama beberapa waktu pembangunan Indonesia banyak dilakukan pulau Jawa. Padahal Indonesia tak hanya di Jawa namun pulau luar jawa masih cukup luas.

Pembangunan yang tak merata ini membuat banyak hal ketimpangan. Merunut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013/2014 menunjukkan jumlah Sekolah Dasar (SD) di Jawa mencapai 68.584. Bandingkan dengan Sumatera (35.125), Bali dan Nusa Tenggara (10.365), Sulawesi (15.872), dan Maluku serta Papua (6.413).

Di sisi lain data fasilitas kesehatan berupa Puskesmas pada tahun 2013, berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah Puskesmas di Jawa mencapai 3.574. Bandingkan dengan Sumatera (2.498), Bali dan Nusa Tenggara (640), Kalimantan (881), Sulawesi (1.253) dan Maluku serta Papua (849).


Pembangunan memang sangat digiatkan oleh Pemerintah, terutama di luar jawa. Seolah hal ini menegaskan akan pentingnya pembangunan bukan hanya Jawa Sentris. Seperti kata Presiden Jokowi sesuai keterangan Tim Komunikasi Presiden "Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan".

Pembangunan di luar jawa memang terlihat sangat kurang. Saya sendiri saat mengunjungi daerah Barambai di Kalimantan Selatan melihat sendiri hal ini. Bagaimana daerah tujuan transmigrasi dulu kurang dikelola dengan baik. Namun adanya pembangunan jembatan besar penghubung dapat memudahkan perpindahan barang dan manusia.

Melihat pengalaman inilah, pembangunan Indonesia perlu digiatkan secara merata. Seperti kata Presiden Jokowi, prioritas luar jawa termasuk wilayah perbatasan sangat diperlukan. Hal ini agar masyarakat daerah perbatasan tak lari atau malah miris jika ada yang berpindah kewarganegaraan karena perhatian Pemerintah pada masyarakat di daerah perbatasan yang kurang.

Nawacita (dok.malangkota.go.id)

Komitmen Nawacita untuk Indonesia Sentris
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline