[caption caption="Aksi di Panggung Komunitas Kompasianival 2015(dok.pribadi)"][/caption]Ada Anak SMK euy? Ngapain mereka di Kompasianival? Mana mas anak-anak dari Sekolah Industri itu?
Ada banyak tanggapan, pertanyaan dan lain sebagainya saat Kompasianival yang terasa maupun tak terasa dan baru saya menyadarinya. Ya, salah satu hal yang berbeda dari Kompasianival sebelumnya yang saya ikuti adalah saya membawa tim dari daerah. Tim yang dibawa adalah anak-anak sekolah yang semuanya masih baru mengenal Kompasiana.
Seleksi, Coaching Clinic dan Mempertahankan Semangat
Sebenarnya di Kompasianival 2015 saya ingin berangkat bersama tim Kompasianer Jawa Timur. Beberapa bulan mengenal akrabnya hubungan Kompasianer di Jawa Timur merupakan pilihan tersendiri bagi saya pribadi sebagai Kompasianer, selain hubungan akrab ini perlu terus dibina dengan adanya kegiatan bersama.
Mempersiapkan Kompasianival 2015 adalah hal sangat penting bagi kami di Blogger Kompasiana Malang (disingkat Bolang, Ingat Blogger Kompasiana lho ya… bukan Blogger Kompasianer). Sampai-sampai Pak Yunus pun rela turun gunung membantu persiapan dengan selalu berkoordinasi dengan admin tetap, ringkasnya seperti ketua Pokja (Kelompok Kerja) atau semacam Pansus. Hehe…
Bagi saya kelebihan Komunitas berbasis daerah adalah kemampuan komunitas tersebut mengangkat potensi daerah melalui Kompasiana. Inilah yang sedari awal dijadikan landasan berfikir rekan Kompasianer di daerah. Banyak usulan untuk diangkat dan ditampilkan di Kompasianival 2015 Jakarta, usulan dari Admin pusat Kompasiana pun kami godok.
Hingga menjelang waktu penentuan Kompasianer Malang berkumpul di rumah Admin Nara-Rahman pada malam hari. Kami bahas banyak hal termasuk follow up dengan Perusahaan Daerah sebagai Mitra Bolang dan hal-hal lainnya. Persembahan di panggung yang belum ada titik terang, saya coba usulkan tentang inovasi produk karya anak sekolah lisensi Internasional (CE dan RoHS) yang sudah diproduksi massal.
[caption caption="Coaching Clinic & Seleksi 8 Besar untuk Kompasianer ke Jakarta (dok.pribadi)"]
[/caption]Hasil dari kongkow Bolang ini pun disampaikan Pak Yunus ke Admin Pusat Kompasiana, dan berbuahlah pertanyaan apakah ada perwakilan Sekolah yang akan didatangkan hingga pihak industri pula perlukah didatangkan. Saya hanya penyambung lidah ke Yayasan Al Islamu Al Ainul Baahiroh dimana tempat Sekolah ini berada, dan ternyata Ketua Yayasan-nya menyambut antusias hal ini dengan akan menyiapkan siswa dan guru pilihan. Selang beberapa waktu pun saya memperoleh kabar jika Beliau juga menghubungi rekan Yayasan yang ada di Jakarta untuk membantu Siswa dan Guru yang akan dikirimkan ke Kompasianival. Saya pun sempat mendapat respon dari salah satu Direktur Adhi Karya yang bersedia membantu Tim Sekolah ini selama di Jakarta. Di sisi lain juga ada orang lain yang sudah menyiapkan tempat dan transportasi untuk tim ini selama di Jakarta. Banyak tawaran inilah yang membuat saya cukup lega, karena tak perlu mengharap bantuan pihak lain.
Tahapan persiapan Tim Sekolah ini segera dimulai dengan cepat setelah mendapat respon baik dari Admin Kompasiana, Mbak Wawa. Seleksi demi seleksi pun dimulai disekolah mulai dari aspek teknis hingga hal-hal non teknis. Pemilihan ini tak lain adalah untuk memberikan yang terbaik di Panggung Kompasiaival 2015. Di hampir saya bertemu membahas hal ini dengan Ketua Yayasan, saya mendapat kabar jika nanti Inovasi Produk ini akan dipresentasikan di Istana Negara. Saya sendiri cukup bingung, bagaimana bisa hal ini. Dan akhirnya saya mulai faham saat hari awal Kompasianival 2015.
Saya membantu Coaching Clinic untuk persiapan tim tersebut. Mulai dari Pengenalan Kompasiana, media Kompas dan hal-hal lainnya menyangkut Kompasianival. Hingga jika Anda melihat aksi Kompasianer Muda ini di Kompasianival 2015, Anda akan menemui antusiasnya di depan panggung Utama Kompasianival.
Kompasianival 2015: Medan Unjuk Gigi dan Pengenalan Kompasiana
Hal terbaik untuk belajar adalah dengan mengerjakannya, simpelnya Learning by Doing. Hal inilah yang mungkin diterapkan oleh anak-anak ini. Meski masih baru di Kompasiana, semangat mereka dalam berkompasiana layaklah diacungi jempol. Saya sendiri sangat berterima kasih dengan banyak Kompasianer baik di Regional Malang, Surabaya, Bali, Jakarta, Jawa Timur dan berbagai tempat dengan segala bentuk Apresiasinya pada mereka.