Lihat ke Halaman Asli

Selamet

TERVERIFIKASI

Indonesia

Perjuangan Menggebrak Panggung Kompasianival 2015

Diperbarui: 12 Desember 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasiana Nangkring bersama JNE (dok.pribadi)"][/caption]

Semangat Kompasiana, semangat Kompasianival! Momen tahunan yang menjadi ajang bertemunya kompasianer se-dunia adalah hal penting bagi semua Kompasianer. Berbagai hal dilakukan untuk menyemarakkan gelaran tahunan ini. Kesempatan bisa bertatap muka dan merasakan Kompasianival menjadi hal penting untuk disiapkan dengan aksi terbaik.

 

Menyiapkan Kompasianer Muda

Kompasianival 2015 ini menjadi hal yang berbeda daripada sebelumnya. Sepertinya akan lebih banyak kompasianer yang hadir. Saya yang hadir pada Kompasianival sebelumnya juga membaca agenda yang lebih renyah di Kompasianival tahun ini. Kompasiana yang sudah mulai memperhatikan aspek kekuatan komunitas, merupakan salah satu hal yang berbeda daripada sebelum-sebelumnya.

Saya mengenal banyak orang menuju Kompasianival 2015 ini. Baik di regional maupun yang lebih luas lagi. Sistem digital yang membuat motto Kompasiana “Sharing & Connecting” menjadi kuat antar kompasianer. Musyawarah juga mulai sering di Malang dan Surabaya, setidaknya 2 kota itulah yang cukup sering saya tahu perkembangan Kompasianernya.

Di Malang, saya menawarkan salah satu hal unik dan keren untuk ditampilkan di Kompasianival. Ternyata gayung disambut saat diskusi beberapa waktu sebelum agenda Kompasianival. Saya juga yang sebenarnya ingin berangkat simpel bersama rekan kompasianer lainnya, harus merubah jadwal semula. Ada waktu yang harus diberikan untuk menyiapkan para Kompasianer muda.

[caption caption="Seleksi 17 Besar untuk Kompasianer ke Jakarta (dok.pribadi)"]

[/caption]

Kompasianer muda, begitulah hal mudah saya menyebutnya. Hal ini tak lepas dari semangat muda mereka. Perlu waktu cukup lama dibandingkan dengan mereka yang sudah mapan dalam hal pemikiran menulis dan kehidupan. Malas, pusing sendiri hingga hal remeh temeh lainnya pun harus dipikirkan untuk mengatasinya. Seperti kata guru saya, kesalahan terbesar anak muda adalah keteledoran. Sikap teledor ini pun menjelma dengan berbagai anak sikap lainnya yang kurang baik.

[caption caption="Coaching Clinic & Seleksi 8 Besar untuk Kompasianer ke Jakarta (dok.pribadi)"]

[/caption]

Mendapati tulisan kompasianer muda ini tertulis di Kompasiana saja sudah cukup senang. Apalagi  mendapat “highlight” atau pilihan, berarti ada perhatian khusus untuk kualitas tulisan mereka. Hal yang terlihat instan, memang harus dijelaskan dengan baik tentang perjuangan dan totalitas yang dilakukan di dalamnya sebelum hasil yang didapat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline