Pernah Mengadu ke KPI soal tayangan TV?
Bagaimana responnya?
Apa segera terjadi perubahan dan perbaikan tayangan Lembaga Penyiaran Kita?
KPI di sini adalah Komisi Penyiaran Indonesia bukan Key Performance Indicators (Indikator Kerja Utama). Merujuk pengertiannya di wikipedia, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) adalah sebuah lembaga independen di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia.
KPI berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. KPI terdiri atas Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang bekerja di wilayah setingkat Provinsi. Wewenang dan lingkup tugas Komisi Penyiaran meliputi pengaturan penyiaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, dan Lembaga Penyiaran Komunitas.
Perlunya Respon Cepat KPI
Tayangan TV yang kurang baik dan cenderung mengarahkan yang kurang baik adalah tugas dari KPI untuk melakukan teguran atau pelarangan tayang. Namun kadang KPI lambat dalam menanggapi tayangan yang beredar.
[caption id="attachment_293837" align="aligncenter" width="528" caption="Teguran KPI (dok.KPI)"][/caption]
[caption id="attachment_293838" align="aligncenter" width="548" caption="Teguran KPI (dok.KPI)"]
[/caption]
Arsip seperti gambar di atas kita bisa lihat sendiri di website KPI. Dari situ terlihat bagaimana lambatnya respon yang diberikan KPI dalam menyikapi tayangan TV. Surat teguran, pengurangan jam tayang hingga penghentian tayangan terkesan lambat diberikan. Ada yang belasan hari bahkan ada yang sekitar 1 bulan baru surat teguran dan lain sebagainya itu dikeluarkan.
Tanggapan Cepat Aduan Asmirandah
Di sisi lain ternyata KPI juga cukup cepat memberikan responnya. Hal ini bisa dilihat dari surat edaran yang diberikan KPI tentang pemberitaan Asmirandah. Kenapa hal ini lebih cepat dari aduan lainnya? Alasan singkatnya adalah karena Asmirandah yang diberitakan itu mendatangi langsung kantor KPI.
[caption id="attachment_293839" align="aligncenter" width="540" caption="Surat Edaran untuk Pemberitaan Asmirandah (dok.KPI)"]
[/caption]
Aduan Online Cenderung Lambat Responnya?
KPI membuka banyak celah untuk masyarakat melaporkan sesuatu yang ada di tayangan penyiaran negeri ini. Mulai dari apresiasi pada tayangan-tayangan lembaga penyiaran yang memberikan efek positif hingga berbagai aduan tentang tayangan yang kurang elok dan baik ditampilkan.
[caption id="attachment_293840" align="aligncenter" width="593" caption="Aduan Online (dok.KPI)"]
[/caption]
Saya dan mungkin sebagian masyarakat cukup sering melaporkan sesuatu tayangan yang kurang pantas tampil di TV negeri ini, namun kadang respon atas aduan tersebut untuk memperbaiki tayangan televisi kita entah kenapa cenderung lambat. Membuat sebagian orang mungkin kecewa atas kinerja KPI hingga mungkin ada pertanyaan sendiri tentang perlukah kita ikut melaporkan tayangan yang kurang elok di TV?
Aduan yang sifatnya Online entah via website hingga SMS mungkin saja perlu verifikasi dari KPI sehingga membuatnya lambat dalam hal respon KPI. Namun alangkah baiknya tim yang bekerja juga perlu memperpendek jaringan birokrasi yang mungkin panjang sehingga proses terbitnya peringatan, teguran, hingga penghentian tayangan oleh KPI.
Ngluruk atau mendatangi KPI mungkin adalah cara paling jitu untuk segera mendapatkan respon dari KPI atas tayangan yang ada di lembaga penyiaran negeri ini. Seperti yang dilakukan Artis Asmirandah yang pada keesokan harinya sudah muncul respon. Hal serupa mungkin yang dilakukan sahabat-sahabat yang pernah melakukan aduan langsung ke KPI tentang tayangan Sinetron yang menghina Haji.
Di sisi lain juga tak semua masyarakat di negeri ini dekat dengan gedung KPI, atau tak semua masyarakat bisa membuat gerakan persatuan masyarakat dengan berbagai latar belakang untuk melakukan aduan ke KPI. Semoga saja KPI menjadi selalu menjadi respon cepat terbaik daripada waktu-waktu sebelumnya. [SH]
. Bacaan PENTING Lainnya:
- Metro TV Cenderung Hanya Beritakan yg Positif tentang Partai Nasdem?
- Slogan Prabowo Terinspirasi Tokoh Yahudi?
- Punya Kartu Kredit harus dengan Menipu?
- Masih Ada Celah Calo di Pengurusan Paspor?
- Tanya Gaji di Awal Seleksi Pekerjaan, Etiskah?
- Panggil Nama Depan atau Belakang?
- Menyelamatkan Jiwa Melalui Media Sosial
- Sistem Multi Level Marketing (MLM) bisa Jebol?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H