Film Sang Kiai mengajak kita mengingat kembali perjuangan Rakyat Indonesia dahulu dari segi yang berbeda karena melihat dari segi pandang Santri, Pesantren dan kekuatan Kiai. Baru sempat tadi siang saya menonton Film sarat makna ini di Bioskop. Air mata menetes di awal kisah Film ini dimulai, Sang Kiai yang bisa jadi Inspirasi siapa saja.
[caption id="attachment_248514" align="aligncenter" width="309" caption="Cover Film "Sang Kiai""][/caption] Inspirasi Sang Kiai
Sang Kiai ada pula yang menyebut Sang Kyai merupakan Film yang mengangkat KH. Hasyim Asy’ari sebagai tokoh sentralnya. Di awal kisah ini dimulai digambarkan bagimana Sang Kiai dengan gaya bicara yang mencerahkan mengizinkan anak yang ingin masuk Pesantren namun tak punya hasil bumi dilanjut pula Sang Kiai ikut membantu di sawah.
Sang Kiai juga memberikan Inspirasi betapa Sholat adalah hal penting bagi setiap Orang Islam. Saat ada panggilan Adzan selayaknya itu menghentikan kita dari aktivitas untuk segera bersiap menunaikan Sholat. Bahkan saat pada situasi dalam tekanan Penjajah Jepang pun beliau berdiri dari tempat duduk untuk menunaikan Sholat. Sholat memang adalah hal penting bagi setiap Muslim yang harus siap dengan konsekuensi kewajiban Sholat. Sang Kiai mengutamakan Sholat di awal waktu dengan bersegera mempersiapkan Sholat saat panggilan Adzan memanggil.
Perubahan Stretegi menghadapi penjajahan pun dilakukan Sang Kiai dengan cara yang lembut atau halus, hal ini pula sepaham dengan anaknya Wahid Hasyim. Meski terkesan agak terlihat pro pada Penjajah ternyata cara ini bisa memberikan efek baik untuk kematangan Rakyat Indonesia merdeka.
Banyak kisah Inspiratif Sang Kiai yang bisa membuat air mata ini menetes, Film ini bagi saya membawa semangat secara emosional positif. Mengingatkan betapa Penjajahan dulu Rakyat Indonesia dalam tekanan, selayaknya kita mampu meneruskan perjuangan Pejuang dulu dengan membangun Indonesia.
Sang Kiai pun menunjukkan kita bahwa selayaknya bersikap secara halus pada tantangan hidup ini. Ada seorang Santri yang kurang setuju pada sikap Sang Kiai pun akhirnya menyadari bagaimana cara berfikir yang jauh ke depan Sang Kiai. Berfikir untuk kebaikan bersama tanpa menimbulkan banyak korban. Film Sang Kiai ini memperlihatkan bagaimana Nasionalisme sebenarnya bagian dari Agama.
[caption id="attachment_248515" align="aligncenter" width="592" caption="Film "Sang Kiai""]
[/caption]
Penjajahan...
Penjajahan adalah hal yang dilalui bangsa Indonesia di masa silam. Rasanya ada rasa perih saat melihat Film Sang Kiai dimana masa penjajahan yang sangat memilukan. Dari Belanda ke Jepang lalu Sekutu lalu ke Belanda lagi seakan Negeri ini diombang-ambingkan layaknya barang yang diganti-ganti pemilik.
Tembakan senapan yang seakan terbiasa hingga makanan kurang yang seakan menjadi hal yang terjadi di jaman dahulu. Sang Kiai pun menyadari bahwa Negeri ini kaya namun pada kenyataannya dulu adalah menjadi jajahan pihak asing, namun Istri Sang kiai seakan menjadi contoh seorang istri yang selalu menangkan Suaminya.
Melihat negeri ini sekarang ini dengan berbagai tempat yang dimana terasa seperti Negara ini dijajah Bangsa lain seperti di tambang, tanah dan berbagai bidang. Selayaknya Film Sang Kiai menjadikan kita semua sadar akan penjajahan di jaman sekarang juga sadar tentang bagimana masa penjajahan di masa lalu. Terbersit pula dalam hati bagaimana balasan pada bangsa Penjajah itu dengan Prestasi Rakyat Indonesia di berbagai bidang. Balasan yang mungkin tak elok jika dibalas dengan Perang dengan angkat senapan layaknya dahulu, namun sebaiknya dengan menjadi Bangsa yang lebih baik dengan mengukir prestasi yang mampu menyejahterakan Rakyat Indonesia semua. Banyak kisah di Film Sang Kiai ini dapat membuat semangat kita lebih baik, semoga Film Ini dapat sebagai media untuk menjadikan Bangsa Indonesia bersatu, lebih baik dan Sejahtera dengan mengelola kekayaan alam di Negeri ini. [SH]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H