Lihat ke Halaman Asli

Selamet

TERVERIFIKASI

Indonesia

A Knowledge Based Environment for Modeling Spoofing & SSH Forwarding Process

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi Internet memang sungguh fenomenal & memberikan efek yang baik bagi penggunanya. Namun seiring perkembangannya, transportasi data melalui jaringan memang rawan disadap orang yang lain. Spoofing merupakan salah satu cara untuk melihat dan membuat backdoor dari sebuah jaringan. SSH Forwarding pada penggunaanya adalah pada efektivitas pengiriman data agar tepat pada data server atau client yang dituju. Penggabungan spoofing & SSH Forwarding dimaksudkan agar data yang direquest dari client dapat lebih privasi atau menjaga sifat keamanandan penggunaan spoofing pada server lokal ditujukan agak ada filtrasi data atau address yang akan disampaikan ke client yang meminta. Penggunaan Knowledge base environment digunakan sebagai pemodelan sehingga proses keluaran hasil proses Spoofing & SSH Forwarding dapat berjalan dengan baik.

Penggunaan Spoofing baik itu ip Spoofing ataupun web Spoofing sangat erat kaitannya dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Jadi, akan sangat erat dengan tipe pemrograman connection-oriented. Antara client dan server memiliki hungungan komunikasi terbuka dan aktif saat aplikasi mulai dieksekusi sampai aplikasi ditutup. SSH adalah program untuk login pada suatu remote system dan untuk menjalankan perintah - perintah pada remote system. Hal yang paling aman untuk melindungi dari paket sniffer adalah dengan mematikanservis remote login seperti telnet atau rlogin. Namun terkadang koneksi tersebut diperlukan untuk berbagai keperluan, sehingga dibutuhkan program remote login yang aman. Program alternatif yang aman digunakan untuk melakukan remote login adalah Secure Shell (SSH). Dengan SSH semua data terkirim dalam bentuk terenkripsi termasuk dalam melakukan otentikasi seperti login dan password, sehingga terlindung dari serangan sniffing, dns spoofing, atau cara-cara lain. Dikatakan forwarding karena SSH ini akan mengembalikan atau menyalurkan data berupa plaintext tadi ke depan atau muka jaringan yang dituju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline