Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Malam Satu Suro di Jawa Timur

Diperbarui: 22 Juni 2024   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Perayaan 1 Suro di Gunung Kawi, Wonosari, Kabupaten Malang terbukti menjadi magnet menarik wisatawan/dok prokota.com

Malang- Lamongan |  Malam Satu Suro adalah salah satu perayaan penting dalam budaya Jawa. Momen ini menandai pergantian tahun dalam kalender Jawa, dengan harapan lembaran baru akan membawa kebaikan yang lebih dari sebelumnya. Di Jawa Timur, malam Satu Suro disambut dengan berbagai ritual dan upacara yang sarat dengan nilai historis, kultural, dan spiritual.

Tradisi-tradisi Malam Satu Suro di Jawa Timur

Surabaya - Malam Satu Suro adalah salah satu perayaan penting dalam budaya Jawa. Momen ini menandai pergantian tahun dalam kalender Jawa, dengan harapan lembaran baru akan membawa kebaikan yang lebih dari sebelumnya. Di Jawa Timur, malam Satu Suro disambut dengan berbagai ritual dan upacara yang sarat dengan nilai historis, kultural, dan spiritual.

Kapan Malam Satu Suro 2024?
Menurut detikNews, malam Satu Suro adalah malam di awal bulan pertama dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan satu Muharram dalam kalender Hijriah atau kalender Islam. Pada tahun 2024, satu Suro jatuh pada 8 Juli, sehingga malam Satu Suro adalah pada Minggu, 7 Juli malam.

Tradisi-tradisi malam Satu Suro yang terkenal di Jawa Timur

1. Jamasan Keris di Gresik
   - Di Gresik, tradisi ini dikenal sebagai penjamasan. Prosesnya melibatkan sesajen seperti kemenyan, degan hijau, kembang melati, telur ayam kampung, dan pisang. Keris dibersihkan menggunakan air dari tujuh sumur yang dicampur jeruk nipis. Menurut Ediyanto, ritual ini menghormati pembuat keris, menjaga keutuhan besi, dan melestarikan budaya.

2. Tradisi Baritan di Lereng Gunung Raung
   - Warga lereng Gunung Raung menggelar tradisi Baritan untuk meminta perlindungan dari mara bahaya, khususnya letusan gunung. Ritual ini melibatkan doa dan sesajen yang disajikan dalam takir, piring dari daun pisang, berisi makanan sehari-hari.

3. Ritual Warga Surabaya Mandikan Keris Pusaka
   - Meski sebagai kota metropolitan, Surabaya masih melestarikan tradisi menjamas keris untuk membersihkan dan merawat pusaka leluhur. Ritual ini menggunakan sesajen seperti kopi, telur ayam kampung, pisang, kemenyan, kelapa, dan kembang melati.

4. Ruwat Agung Nuswantoro di Mojokerto
   - Pemkab Mojokerto mengadakan jamasan 97 pusaka yang meliputi keris, tombak, dan pedang, menggunakan air dari tujuh petirtaan. Pusaka-pusaka ini kemudian dikirab dan diserahkan kepada Bupati dan Forkopimda.

5. Grebeg Suro Ponorogo
   - Grebeg Suro adalah acara tahunan di Ponorogo yang meliputi pertunjukan reog, pagelaran dan bedhol pusaka, serta ziarah makam. Jamasan pusaka juga dilakukan pada malam Satu Suro.

6. Ledug Suro Magetan
   - Tradisi ini sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT, dengan berbagai kegiatan termasuk lomba lesung bedhug dan perebutan roti bolu, jajanan khas Magetan.

7. Grebeg Tumpeng Agung di Banyuwangi

   - Banyuwangi merayakan Tahun Baru Islam dengan Grebeg Tumpeng Agung, melibatkan tumpeng lanang dan wadon, doa untuk keselamatan, dan penampilan kesenian yang diakhiri dengan arak-arakan tumpeng keliling desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline