Lihat ke Halaman Asli

Hasil Review Film Sintas Berlayar Karya Mahasiswa UPI FTV

Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pada sabtu tanggal 24 september tahun 2022 mahasiswa INBOUND Universitas Pendidikan Indonesia melakukan kegiatan berupa menoton film-film karya mahasiswa UPI prodi Film dan Televisi (FTV) dengan bertemakan Expression Difference 2022 atau dikenal dengan EXPDIF.2.0, kegiatan tersebut disambut baik oleh mahasiswa PMM dengan sangat antusias. Terdapat 2 film dokumenter dan 1film fiksi. Salah satunya adalah film Lintas Berlayar yang di sutradarai oleh Kang Firgiawan, dan film itu pun bercerita tentang seorang bapak yang sangat kuat dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

Diketahui bahwa bapak Uus Usmawan sangat gemar memancing dan mungkin memancing menjadi salah satu hobi sekaligus pekerjaannya yang ia kerap lakukan ketika cuaca tidak bersahabat sekalipun. Pak Uus juga bersahabat dengan kepala nelayan disana yang bernama bapak Aa' Warto yang selalu menemani beliau ketika hendak memancing.

Tidak hanya itu, bagian special dari film documenter singkat ini juga memperlihatkan dengan jelas betapa tangguhnya bapak Uus Usmawan yang ditengah keterbatasan pada fisiknya yang sempat memuatnya putus asa dan kehilangan semangat hidup seperti sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kecelakaan yang tidak diduga-duga yang menyebabkan sebelah kakinya harus diamputasi dan menjadi cacat permanen. Penyajian cerita dan latar belakang dari tokoh utama sangat pekat dan penyajian cerita yang sangat natural membuat penonton seolah focus pada kisah pak Uus yang sangat inspiratif. Dan penyajian gambar yang sangat clear dibagian science saat pak Uus dibantu dengan kaki palsunya saat diatas kapal, memperihatkan beliau yang kian semangat lagi usai dibujuk oleh bapak A'a Warto selaku sahabatnya yang ikut senang dan bahagia melihat temannya kembali melaut dan tidak murung seperti sebelumnya. 

Hal positif yang dapat dipetik dari film documenter ini adalah, jangan pernah menyerah dan jangan cepat berputus asa karena setiap cobaan yang diterima adalah buah pahala kasih sayang dari tuhannya kepada hambannya dan selalu ingat bahwa tuhan tidak pernah memberikan cobaan melebihi dari kemampuan kita sendiri. Bangkit dari keterpurukan dan membuat lembaran hidup dengan cerita baru adalah jalan dan usaha yang dapat melawan rasa sakit tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline