Lihat ke Halaman Asli

selamat martua

Marketer dan Penulis

Bangun Kesiangan

Diperbarui: 10 November 2020   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BRANDING????  Aaaaaah Pencitraan Kaliiiiiiiii! Demikian komentar beberapa teman, ketika Saya tanya pendapat Mereka tentang Branding. Namanya juga ilmu sosial, yaa bebas-bebas aja membuat definisi, sepanjang relevan. Memang sih banyak definisi yang Kita temukan tentang Brand, ada yang menyatakan sebagai Value yang dipersepsikan oleh orang lain tentang perusahaan, produk ataupun seseorang.

Tapi kalo Saya ditanya BRAND itu artinya yaaaa CINTA. BRANDING ya Membangun Cinta.

Sehingga kalau dalam konteks bisnis, Branding berarti membangun Cinta kepada Pelanggan. Bagaimana perusahaan membangun cinta kepada pelanggannya, agar perusahaan, produk dan orang-orang  yang berada di perusahaan dicintai oleh pelanggan.

Oleh karena itu Cinta tidak boleh bertepuk sebelah tangan. Bila Kita ingin dicintai secara tulus oleh pelanggan, maka perusahaan harus mampu mempersiapkan orang-orang dan produk yang mampu memecahkan persoalan pelanggan.  Banyak Kita temui cinta pelanggan setengah mati terhadap perusahaan itu, karena mampu menciptakan produk dan orang-orang yang mampu memenuhi mimpi pelanggan.

Namun banyak juga rasa benci pelanggan sampai ubun-ubun, karena merasa dikhianati oleh Perusahaan akibat dari produk yang tidak memenuhi harapan, atau karyawan yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan pelanggan. Kalau situasi ini terjadi pada Perusahaan Anda, maka Perusahaan Anda dalam bahaya. Mereka akan curhat lewat platform sosial media yang menyebar dengan cepat dan berdampak besar terhadap masa depan perusahaan.

Terus kalau Personal Branding itu apa? Kok Saya banyak sekali mendengar pertanyaan orang lain tentang Perosnal Branding.

"Penting enggak sih membangun Personal Branding?" tanyaku ke Seorang Ahli Brand dalam satu kesempatan.

"Penting banget!" jawabnya singkat.

"Kok penting?" tanyaku melanjutkan.

"Personal Branding itukan sesuatu yang Kita janjikan ke orang lain" Ia menjelaskan secara simple.

"Tapi khan itu hanya persepsi yang muncul secara alami" Aku mencoba berargumen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline