Lihat ke Halaman Asli

selamat martua

Marketer dan Penulis

Dua Sisi Mata Uang

Diperbarui: 3 November 2020   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alhamdulillaah, Aku sangat beruntung punya teman kerja dan sekaligus atasan seorang Mas Iwan. Kami semua terkesima dengan perubahan yang dilakukannya terhadap perusahaan.  

Mas Iwan yang dulunya Kami kenal dengan watak keras, ngototan dan tebal telinga, bisa berubah menjadi orang yang sangat ramah, peduli dan teman ngobrol yang asyik. Cara bertanyanya sangat santun dan ada yang baru, Mas Iwan punya selera humor kembali.

Kami semua sepakat untuk menyapanya dengan "mas Iwan" dan melupakan istilah pak Boss Kecil. Satu hal yang menarik dari Mas Iwan, Ia sangat royal berbagi ilmu dan dengan senang hati melakukan pendekatan secara Personal. 

Jujur saja, saat ini Mas iwan lebih tahu situasi tim penjualan dari diriku. Saat Aku berterus terang tentang hal ini, Mas Iwan dengan tenang mengatakan bahwa Kami adalah Tim yang saling mengisi, bukan berkompetisi.

Bulan depan GM Kami memutuskan mundur dari Perusahaan, karena Pak Krishna ingin fokus mengembangkan bisnisnya. Memang akhir-akhir ini Pak Krishna kesulitan membagi waktu antara mengelola bisnisnya dan berperan sebagai General manager di Perusahaan Kami.

Dalam satu waktu, Pak Kreshna pernah curhat denganku tentang bisnisnya yang mengalami permasalahan keuangan. Sejak bisnis itu diambil alih oleh Putra Sulungnya, kinerja keuangan anjlok dan hutang meningkat. 

Hal ini disebabkan oleh obsesi berlebihan putra sulung Pak Kreshna tanpa memperhitungkan kekuatan sumber daya yang ada, terutama sumber daya keuangan. Biasalah, mungkin masih gegar budaya karena tiba-tiba jadi Pimpinan.

Saat perusahaan itu dipimpin oleh Pak Kreshna, kinerja keuangannya sangat baik dan penjualannya selalu melampaui target. Perusahaan Pak Kreshna memiliki Dream Team yang sangat solid dan memiliki integritas luar biasa. Tim Pak Kreshna berasal dari orang-orang yang terlibat mengembangkan Perusahaan itu sejak awal dan sudah sangat teruji pengalamannya.

Permasalahan  itu bermula ketika Putra Sulungnya kembali ke Indonesi setelah menyelesaikan kuliah MBA di luar Negeri. Mungkin Pak Kreshna merasa Putra Sulungnya mampu, maka tanpa perhitungan matang tampuk kepemimpinan langsung diserahkan ke Putra Sulung Beliau. 

Keputusan Pak Kreshna sebenarnya secara halus ditolak oleh beberapa direksi yang berlatarbelakng Professional, namun karena ini adalah Perusahaan keluarga sehingga Mereka sungkan untuk menyampaikannya.

Sebenarnya Pak Krishna adalah pimpinan yang sangat bijak dan kharismatik. Seluruh Karyawan sangat menyayangi Beliau, karena memiliki profil kebapakan dan tegas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline