Lihat ke Halaman Asli

"Fairytale Part 5"

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hembusan sinar sang surya
Kelopak sang rembulanpun terkelupas jatuh berhamburan ke bumi
Mentaripun terkadang masih sempat saja tuk tersipu
Dan Rembulanpun juga bisa tegas dalam saatnya

Engkau pasti mengetahui mengapa
Para kurcaci masih saja memilih tuk bersembunyi
Di tengah rimbunan hutan Neverlanda
Yang pekat dan mungkin juga keramat
Keramat bagi kita

Dan tahukah engkau saat mereka menyadari keberadaan kita
Mereka memilih tuk berlari dan terus berlari menujuh jantung hutan itu
Dan ketika mereka sudah terpojok akan kita,
mereka terpaksa harus melawan

Dan mereka dengan terpaksa pula mengucap mantra terlarang itu.......

Survey the heaven and let them open
Through the radiance of the heavens' countless stars
Make thyself known unto me
Tetra Biblos, the one with the dominion over the stars
Release thine aspects, a gate of perfect malevolence
By the eighty-eight signs of the heavens
Shine Urano Meteoria

Seketika pendaran cahaya itu menerpa kita
Sinar yang butakan mata
Hingga kita tak lagi mampu memandang
Sekeliling kita bahkan tubuh kita sendiri
Tak sadarkan diri, lemah, tak berdaya
Tapi tak mati................................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline