"Fairytale Part 2"
Ah...
Kenapa masih saja aku memikirkan senja yang murung itu...
Senjaku bukanlah pemurung karena dia begitu murah senyum...
Kelopaknya bersemu merah jingga
Terpatri mungil diantara hembusan bayu biru
Terkotak hitam diantara putih yang membatasi senyumnya yang memerah...
Ah.............
Dia terlampau indah untuk aku lukiskan dengan gambar ataupun sajak
Tak pernah dan mungkin juga tak akan pernah
Kawan aku yakin engkau juga akan terpaku melihat keindahannya
Akupun juga masih saja membeku kaku memandangnya.....
"Fairytale Part 3"
Kembali terkoyak merekah jingga memerah sukma
Aku tersadar saat kau tersipu malu dalam bingkai itu...
Itu bukan senyum yang kau punya
Itu hanya sebuah kamuflase dari rona sang Pencipta
Tak tahu kah engkau..............
Waktu hujan turun begitu lekatnya disudut gelap mataku
Aku hanya ingin mengingat kembali tiap langkah yang telah kita pilih
Tak akanlah ada sesal kalau kau ingat itu semua wahai senja...
Karena ku tahu dalam kamusmu tak pernah ada kata terpuruk
Tersenyum manis saat kau lihat tantangan, tak tergoyah tak berubah arah
Dan kau tahu......
Kau selalu punya ribuan cara tuk bangkitkan harapmu
Manis pahit apapun itu selalu kau telan tanpa berontak
Kaupun telah menggenggam takdir ditanganmu
Dan kau tahu itu......
Senja teruslah berlari...
Temukan ujung dunia yang kau pilih...
Temukanlah dengan caramu
Akan kutulis keindahanmu dalam setiap sajakku dan anganku.................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H