Lihat ke Halaman Asli

Sela Jururi

Mahasiswi

Lebih Dekat dengan Desa Pasirian Melalui Pemberdayaan UMKM Tempe dalam KKN BTV III UNEJ 2021

Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok Sela Jururi (Dokpri)

KKN BTV III UNEJ_Pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia dari bulan maret 2020. Demi menekan penyebaran virus covid-19, seluruh kegiatan bermasyarakat dibatasi ruang geraknya oleh Pemerintah. KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. KKN Universitas Jember pada masa pandemi covid-19 memiliki perbedaan dengan KKN di tahun-tahun sebelumnya karena menerapkan tematik dengan konsep Back To Village. Sudah berlangsung 1 tahun terakhir KKN UNEJ dilaksanakan secara mandiri dengan ketentuan mahasiswa fokus terhadap satu sasaran objek KKN. 

Salah satu mahasiswi Universitas Jember yang bernama Sela Jururi melakukan kegiatan KKN di desa tempatnya berasal yaitu desa Pasirian. Mahasiswa memilih kegiatan KKN nya  dengan tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covidp-19 dengan  objek sasarannya adalah seorang wirausaha yang memiliki usaha tempe. Ketertarikan dalam memilih sasaran ini dipandang melalui peluang kesempatan untuk mengembangkan UMKM di masa pandemic covid-19 agar dapat meningkatkan perluasan pasar sehingga terciptanya peningkatan pendapatan.

Dampak pandemic covid-19 sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. Khususnya pada usaha tempe ibu Armiyati.pandemi covid-19 memberikan dampak terhadap menurunnya penjualan. Mahasiswa unej mencoba membantu usaha ibu Armiyati agar tetap bertahan bahkan mengalami peningkatan pendapatan. Ibu Armiyati bersama suaminya melakukan usaha tempe ini dilakukan secara mandiri. Mulai dari proses pengadaan bahan hingga proses penjualan kepada konsumen dilakukan sendiri. Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif kepada keberlangsungan usaha ini. 

Daya beli masyarakat menurun untuk melakukan pembelian tempe. Meskipun tergolong lauk yang murah namun untuk beberapa kalangan cukup memberatkan. Di samping itu harga kedelai yang terus melonjak menyebabkan para UMKM tempe enggan untuk menurunkan harga tempe yang diproduksinya. Apalagi terdapat daerah di sebelah tempat produksi terkena lockdown. Meskipun lokasi produksi tidak terkena wabah covid-19, kondisi tersebut  memberikan ketakutan pada para pembeli. Melalui kegiatan pemberdayaan UMKM tempe bersama KKN BTV III Unej ini, diharapkan dapat meraih para konsumen baru dari berbagai daerah.  

Pelaksanaan kegiatan KKN ini diawali dengan kegiatan observasi. Tujuannya adalah agar dapat mengetahui kondisi operasional berlangsungnya usaha UMKM ini.  Dalam proses observasi, dilakukan mengidentifikasi beberapa permasalahan sekaligus peluang yang masih bisa dikembangkan sebagai solusi dari terpuruknya usaha karena pandemi Covid-19. Permasalahan yang ditemukan di antara lain kurangnya inovasi packaging produk, kurangnya media dalam memasarkan produknya, dan kurangnya pengetahuan atau pemahaman digital marketing. Dari permasalahan tersebut penulis mencoba menawarkan beberapa solusi bagi UMKM tersebut untuk membawa usahanya tetap bertahan bahkan terus berkembang di era pandemi Covid-19. Solusi yang ditawarkan yaitu melakukan inovasi model dan label produk, menerapkan digital marketing dengan memanfaatkan platform digital, dan juga melakukan penjualan secara online melalui online store.  Program kerja disusun setiap minggunya dengan fokus pertama pada rebranding produk tempe. Produk tempe ibu armiyati di branding melalui pembuatan packaging dengan label produk sebagai bentuk re-branding produk lebih efektif dan efisien. Tujuan ini dilakukan agar produk tempe ibu armiyati memiliki identitas produk yang berguna memberikan informasi produk kepada konsumen serta untuk menarik para konsumen baru maupun lama untuk tertarik dengan produk tempe ini.

Setelah itu kegiatan KKN BTV ini dilanjutkan dengan pengenalan digital marketing melalui sosial media dan e-commerece. Tujuannya agar rebranding produk yang telah dibuat dapat disampaikan kepada masyarakat yang lebih luas untuk mendapat konsumen baru melalui digital marketing. Digital marketing menjadi strategi pemasaran yang dianggap ampuh dalam meningkatkan penjualan usaha UMKM di masa pandemi. Karena keterbatasan ruang dan waktu akibat pandemic covid-19 memaksa segala aktivitas kegiatan ekonomi beralih ke era digital. Kegiatan digital marketing melalui sosial media dan e-commerce ini juga memberikan manfaat kepada pemilik UMKM sebagai bentuk peningkatan kualitas SDM melalui pemahaman pengetahuan digitalisasi.

Penulis dan pemilik UMKM Tempe melakukan diskusi atas tindakan yang akan dikerjakan bersama sesuai kesepakatan bersama. Untuk merancang kegiatan yang runtut dan progressive, penulis menyusun kegiatan selama 30 hari kedepan yang dibagi menjadi 4 minggu. Penulis memiliki kegiatan yang menjadi fokus di setiap minggunya. Di minggu ke-1, kegiatan yang pertama dilakukan adalah melakukan observasi dan identifikasi permasalahan yang ada pada UMKM Tempe tersebut. Di minggu ke-2, melakukan penyuluhan dalam mengembangkan desain dan logo produk. Di minggu ke-3, melakukan penyuluhan aplikasi belanja online (shopee) sebagai media dalam memasarkan dan menjualkan produknya. Di minggu ke-4, melakukan pendampingan pemasaran melalui sosial media (facebook) dan juga evaluasi seluruh rangkaian kegiatan KKN. Berdasarkan rancangan rangkaian timeline kegiatan tersebut diharapkan output yang akan dihasilkan diantaranya dapat mempermudah dalam memperkenallan produk tempe secara digital dan juga mempermudah dalam menciptakan peluang memperluas pasar. (Sela Jururi/KKN54/Lumajang/HA)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline