Lihat ke Halaman Asli

Sela Anatasia

Mahasiswa

Komunikasi Sebagai Kunci Keberhasilan Dalam Konseling

Diperbarui: 14 Desember 2024   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi komunikasi tidak efektif (menghakimi konseli). Sumber: https://www.jawaban.com

Keberhasilan dari proses konseling ditentukan dari keefektifan komunikasi antara konselor dan juga konseli. Konselor sudah seyogyanya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, proses konseling tidak mungkin dapat berjalan ataupun terjadi tanpa adanya komunikasi karena komunikasi merupakan landasan bagi berlangsungnya suatu konseling. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau hasrat kepada orang lain, yang mana orang lain juga memahami apa yang dimaksud  dari pesan yang disampaikan. Di dalam komunikasi tentunya terdapat beberapa kompenen yang mendukung terjadinya sebuah komunikasi diantaranya; 1. Ada yang menyampaikan pesan disebut dengan komunikator; 2. Ada penerima pesan yang disebut dengan komunikan; 3. Dan ada pesan yang di sampaikan. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila penerima menginterpretasikan pesan yang diterimanya sesuai yang dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, seringkali orang gagal berkomunikasi karena kurang saling memahami di antara keduanya. Sumber utama kesalahpahaman dalam komunikasi adalah cara penerimaan dalam menangkap makna suatu pesan berbeda dari yang dimaksud oleh pengirim, karena pengirim gagal mengomunikasikan maksudnya dengan tepat.

Komunikasi Efektif dalam Konseling

Komunikasi yang efektif ialah komunikasi yang tidak menimbulkan adanya kesalahpahaman atau salah persepsi dalam menangkap makna atau pesan yang di sampaikan oleh komunikan. Dalam konseling komunikasi yang dilakukan  oleh konselor sudah seharusnya efektif dan tidak menimbulkan miskomunikasi, dapat dilakukan dengan:

A.Konselor Mendengar dan Klien Berbicara Mengungkap Dirinya

Agar klien berbicara dan terus menyampaikan keluh kesahnya, konselor melakukan beberapa hal berikut :

(1)konselor melakukan ajakan terbuka pada klien untuk berbicara, yakni mengajak

klien untuk memulai bicara dan konselor menunjukan sikap yang tepat, cara duduk yang baik, isyarat, dan kata-kata yang harmonis termasuk intonasi suara.

(2)konselor memberikan  pertanyaan terbuka, pertanyaan terbuka ini bertujuan supaya

klien lebih banyak berbicara lagi.

(3)konselor mengikuti dengan baik pokok pembicaraan, yakni memusatkan perhatian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline