TUGAS PLKM 2021
Tema : Kepemimpinan dalam Diri Sendiri
Judul : Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Diri Sendiri
Penulis : Syifa Dwi Cahyani
Sektor : Rapeto (2B PGSD)
Bakat menjadi seorang pemimpin sudah muncul saat setiap orang terlahir ke dunia. Pemimpin disini bukan dalam artian begitu ia lahir langsung bisa memimpin segala hal, tetapi kelak ia akan menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri. Mengutip dari slah satu sudut pandang dari kepemimpinan yaitu pendekatan sifat, pendekatan ini berusaha memahami kepemimpinan berdasarkan keyakinan bahwa pemimpin yang baik memiliki "karakteristik bawaan" dari lahir, baik menyangkut ciri fisik maupun kepribadian. Stogdill (dalam Smyth, 1989; Watkins, 1992; dan Dunford, 1995) menyebutkan karakteristik fisik dan kepribadian pemimpin mencakup antara lain: usia, penampilan, kelancaran berbicara, kecerdasan, enerjik, dominan, percaya diri, ekstrovert, memiliki dorongan berprestasi, terkait dengan kepemimpinan yang efektif. Tentu prosesnya tidak instan, setiap individu harus melewati banyak hal untuk mengembangkan bakat pemimpin yang ia bawa sejak lahir itu. Proses pembentukannya pun berbeda-beda pada setiap individunya, pada dasarnya kepemimpinan merupakan sebuah proses yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai sebuah tujuan.
Kepemimpinan yang nantinya terbentuk tergantung dengan apa yang telah ia pelajari sepanjang hidupnya dan banyak faktor yang mempengaruhi, entah itu lingkungan, motivasi dan dorongan, atau berbagai masalah hidup yang telah ia lalui. Kepemimpinan dalam diri sendiri sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup, jika peran pemimpin untuk diri sendiri saja tidak ada bagaimana cara kita untuk mencapai sebuah tujuan. Sedangkan kita hidup harus memilik tujuan agar kehidupan kita lebih bermakna. Untuk mencapai tujuan hidup itu tentu harus terarah, disinilah peran kepemimpinan itu dibutuhkan. Dengan kepemimpinan itu kita bisa memutuskan keputusan yang terbaik dan kita juga bisa merumuskan visi misi yang akan mengarahkan kehidupan kita kedepannya.
Kepemipinan adalah tanggungjawab setiap orang, dan merupakan hal yang dapat dipelajari, pengembangan kepemipinan yang paling utama adalah diri sendiri. Pengembangan diri bukanlah mengenai mengisi diri dengan berbagai informasi baru atau mecoba teknik terbaru, melainkan mengenai pemberian arahan pada apa yang tidak ada dalam jiwa. Hal ini berkaitan dengan membebaskan jiwa kepemipinan dalam diri.
Jadilah pemimpin untuk diri sendiri sebelum menjadi pemimpin bagii orang lain, karena basic skill ketika memimpin diri akan digunakan saat seseorang memimpin orang lain, semua itu tergantung pada kepemimpinan pada diri sendiri sebelumnya. Jika kepemimpinan dalam diri berjalan dengan baik maka itu akan menjadi bekal yang bagus untuk memimpin orang lain.
Ada beberapa kompetensi yang harus dimliki sesorang untuk bisa mempimpin diri sendiri, yaitu berusaha jujur pada diri sendiri yang mana mampu mengenali kelebihan serta kekurangan yang dimiliki, bisa menentukan target yang akan dicapai kedepannya, terus belajar jangan pernah merasa puas dan terus mengevaluasi apapun itu, serta selalu berpikiran positif. Jika pikiran kita negative, maka niscaya kepercayaan diri kita akan turun dan itu merupakan hal yang tidak baik. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu. Melainkan kepemimpinan bisa terjadi di mana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya untuk mencapai sesuatu atau tujuan tertentu.
Dalam lingkup mahasiswa, tentu jiwa kepemimpinan harus dimiliki dan harus terus berkembang ke arah lebih baik. Contoh sederhananya mungkin saat ada tugas yang dikerjakan secara berkelompok, dalam suatu kelompok mau tidak mau harus ada yang menjadi leaders yang berperan untuk menghidupkan kelompok. Berdasarkan pengalaman penulis, suatu kelompok tidak akan berjalan atau bergerak untuk mencapai tujuan apabila tidak ada yang menggerakan atau mendahului. Oleh karena itu dalam hal ini apalagi dalam lingkup yang lebih besar, dibutuhkan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan.