jeritan hati
mulutku memecah heningnya malam
berteman gitar jerit hatipun bergetar
aku yang menemani
aku yang tersakiti
malam berganti pagi
semua terlelap dibawa mimpi
aku yang tetap bernyanyi walau sendiri
mengusir gundah resah dihati
dingginnya malam terbakar dijilat api menusuk pagi
aku yang termanggu dihibur kicau burung dipagi hari
rembulan pun pergi disambut mentari
tapi kenapa hati ini terus menjerit
sampai kapan aku yang terus terdholimi
atau sampai denyut nadi ini berhenti
aku siap Tuhan
ketika itu terbaik untukku
untuk kesembuhan hati
mencari bekal hidup sejati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H