Lihat ke Halaman Asli

Jeritan Hati?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jeritan hati

mulutku memecah heningnya malam

berteman gitar jerit hatipun bergetar

aku yang menemani

aku yang tersakiti

malam berganti pagi

semua terlelap dibawa mimpi

aku yang tetap bernyanyi walau sendiri

mengusir gundah resah dihati

dingginnya malam terbakar dijilat api menusuk pagi

aku yang termanggu dihibur kicau burung dipagi hari

rembulan pun pergi disambut mentari

tapi kenapa hati ini terus menjerit

sampai kapan aku yang terus terdholimi

atau sampai denyut nadi ini berhenti

aku siap Tuhan

ketika itu terbaik untukku

untuk kesembuhan hati

mencari bekal hidup sejati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline