Lihat ke Halaman Asli

Pabrik Semen Rembang Hadang Produksi Semen Asing

Diperbarui: 7 Maret 2017   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: lampungpro.co

Rencana PT Semen Indonesia Tbk mendirikan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, sesungguhnya menjadi penghalang masuknya produksi semen asing di dalam negeri. Mengingat hal tersebut, pabrik milik BUMN ini semestinya tidak lagi ditunda-tunda operasionalnya.

Pabrik semen yang sudah memenuhi semua persyaratan kelayakan seperti AMDAL dan izin lingkungan ini tentunya bisa melanjutkan pendiriannya hingga bisa beroperasi secara cepat. Jika izin AMDAL dan izin lingkungan sudah layak namun pengoperasiannya masih ditunda-tunda, maka tentu beban biaya industri juga semakin bertambah.

Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Johny Darmawan, jika beban semakin bertambah karena penundaaan tersebut, maka otomatis akan berpengaruh pada nilai investasi yang sudah diberikan investor. Jangankan ditunda setahun atau dua tahun, penundaan sebulan saja sudah menambah cost produksi pabrik.

Oleh sebab itu, Johny berharap, pengoperasian pabrik harus segera berlangsung, agar biaya produksi juga sesuai budget dan tidak menambah beban biaya bagi perusahaan.

Pendirian industri semen di Rembang selain dapat mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar karena dapat memperoleh pekerjaan dari pabrik, juga dapat membantu pembangunan infrastruktur yang kini sedang ditingkatkan terus oleh pemerintah.

Dalam pembangunan infrastruktur tersebut, tentu semen menjadi bahan pokok yang sangat dibutuhkan. Dengan adanya pabrik semen di Rembang, maka proyek-proyek pemerintah dalam membangun infrastuktur bisa menggunakan semen dari perusahaan plat merah tersebut.

Keberadaan pabrik semen Rembang akan mencegah adanya impor semen asing. Bisa diperhitungkan, jika semua proyek pembangunan yang digadangkan pemerintah menggunakan semen produk dalam negeri, maka tentu perekonomian nasional juga akan berputar di lingkaran masyarakat Indonesia sendiri.

Selain itu, produksi semen Rembang sebagai industri nasional juga dapat menampung ketersediaan dan kebutuhan semen Indonesia yang kini sepertinya mulai tergantikan oleh semen asing. Persaingan yang semakin ketat tersebut harus menjadikan semen Rembang sebagai semen yang bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Setelah semua tercukupi, maka ke depan pabrik semen Rembang juga perlu menyusun strategi dan arah produksi agar dapat menembus pasar internasional, sehingga bukan lagi Indonesia yang mengimpor semen asing, namun semen nasional malah yang akan mengekspor hasil produksinya ke luar negeri. Hitung-hitungan tentang ekspor semen ini bisa diperkirakan dari kapasitas semen nasional apakah sudah cukup atau belum dan apakah melebihi atau tidak.

Saat ini, yang paling penting adalah pabrik semen Rembang harus segera beroperasi, jalan terus dan tidak lagi diperdebatkan oleh oknum yang hanya mencari keuntungan sendiri. Jika pabrik semen Rembang ini sudah beroperasi, ke depan kita bisa menggunakan produk dalam negeri dan menyusun strategi untuk mendukung ekspor semen Rembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline