Lihat ke Halaman Asli

Aku Butuh Kamu. . .

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah orang yang tidak terlalu familiar dengan yang namanya teman, apalagi sahabat. Aku tipikal orang yang tidak mudah bergaul dan mencari teman, karena ketakutanku sendiri pada orang-orang yang belum aku kenal. Dari kecil aku hidup di lingkungan yang tertutup, jadi maklumlah jika aku jadi orang yang bisa dikatakan kurang gaul. Yang aku tahu temanku hanyalah kedua orangtua ku, yaitu bapak dan ibuku.

Sampai pada akhirnya, tiba waktunya aku lulus sekolah menengah atas dan melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi. Yang berarti aku harus hidup sendiri, jauh dari orang tua, ya walaupun jarak kedua kota ini tidak terlalu jauh. Pada awalnya, aku masih takut dan ragu untuk menyesuaikan diri, tetapi seiring berjalannya waktu aku mulai mengenal lingkungan baruku dan semakin lama aku semakin mengenalnya. Begitu juga dengan orang-orang yang kini menjadi teman-temanku, akhirnya aku mengenal mereka dan berteman baik dengan mereka.

Teman mulai terasa sangat berarti bagi ku, ketika aku sedang dihadapkan dengan masalah. Saat kebingungan tidak ada orang tua didekat ku, teman-teman lah yang datang, mendengarkan curhatan-curhatanku, memberikan solusi bagi masalah yang sedang aku hadapi. Mereka ada saat senang maupun sedih. Mulai saat itulah, aku merasa seperti menemukan keluarga baru dimana ada kenyamanan saat berada di dalamnya. Dan mulai saat itu juga, aku merasa tidak ingin kehilangan mereka yang begitu berarti.

Untuk teman-temanku, sahabat-sahabatku terima kasih karena sudah masuk dalam duniaku dan mau menerima semua kekuranganku. Untuk temanku-teman yang pernah tersakiti oleh ucapan atau perbuatan ku, setulus-tulusnya aku meminta maaf pada kalian. Memang ada masalah yang datang menghampiri. Semoga masalah itu tidak akan mempengaruhi hubungan persahabatan kita. Tetapi, bukankah selama kita hidup masalah itu akan selalu ada? Mungkin tulisan ini dinilai lebay atau apalah namanya, tetapi jujur ku katakan ^Aku Butuh Kamu. . . .Sahabat^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline