Berdasarkan proyeksi dari biro sensus penduduk Amerika Serikat populasi penduduk dunia akan mencapai angka 7,8 milliar jiwa pada tahun baru 2022. Hal ini karena sepanjang tahun 2021 lalu terjadi pertambahan jumlah penduduk dunia sebanyak 74 juta jiwa. Adapun Indonesia masuk ke dalam jajaran empat besar negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia yaitu sebesar 273.523.615 jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, menimbulkan sebuah tantangan tersendiri bagi seluruh penduduk Indonesia mulai dari pemerintah, swasta, ataupun rakyat. Salah satu tantangan tersulit akibat tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi ialah permasalahan kemiskinan.
Pada tahun 2020 lalu tercatat terjadinya gap pada rata-rata persentase penduduk perkotaan dan pedesaan yang hidup digaris kemiskinan yang tersebar di 34 provinsi. Adapun rata-rata persentase penduduk miskin wilayah perkotaan pada tahun 2020 adalah sebesar 7,63 persen.
Sedangkan rata-rata persentase kemiskinan penduduk miskin wilayah pedesaan pada tahun 2020 adalah sebesar 13,01 persen. Melihat kenyataan tersebut, bukankah hal ini ironi bagi kita semua? Ya, kemiskinan memang bukan lagi hal baru bagi Indonesia, hal ini didukung dengan ketidakmerataan kesejahteraan sosial bagi seluruh penduduk Indonesia.
Dengan kata lain ada sebuah ketimpangan pada tingkat perekonomian penduduk sehingga menyebabkan masih tingginya tingkat kemiskinan penduduk yang tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk dapat membantu dan meningkatkan kualitas hidup rakyat dari mulai aspek fisik maupun aspek sosial-ekonomi-budaya. Adapun salah satu upaya yang dapat kita perjuangkan sebagai seorang mahasiswa ialah belajar dengan sungguh-sungguh baik di dalam kelas maupun di tengah masyarakat.
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agent of change. Melalui program Pejuang Muda yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial RI bersama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat menjadi salah satu wadah untuk para mahasiswa mewujudkan perubahan.
Hal ini semakin diperkuat dengan pernyataan dalam website https://pejuangmuda.kemensos.go.id/ bahwa program pejuang muda ini diharapkan dapat menjadi laboratorium sosial bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret kepada masyarakat dan negara.
Kegiatan pejuang muda dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur dari sebuah efektivitas program bantuan sosial yang diadakan oleh Kemensos RI yang dikenal dengan sebutan Program Keluarga Harapan (PKH).
Dalam Permensos No. 1 Tahun 2018 pasal 1 ayat 1 PKH didefinisikan sebagai sebuah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga dan/ atau seseorang miskin dan rentan yang terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin, yang kemudian diolah oleh Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial dan ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH.