Surakarta, 8 Agustus 2024 -- Mahasiswa Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024 mengadakan program kerja multidisiplin dengan judul, "Pelatihan Hidroponik Untuk Kemandirian Ekonomi Keluarga". Program tersebut telah terlaksana dengan sukses yang dapat dilihat dari antusiasme para peserta workshop dan bagaimana mereka telah berhasil membuat hidroponik dengan benar. Hidroponik itu sendiri memiliki pengertian suatu metode bertanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Namun, masih ada juga yang menggunakan tanah, jadi dapat dinamakan semi hidroponik. Sebagai gantinya, tanaman ditanam di dalam larutan nutrisi yang mengandung semua unsur hara yang diperlukan tanaman. Namun, masih ada juga yang menggunakan media tanah, jadi dapat dinamakan semi hidroponik.
Hidroponik tentu saja memiliki banyak keunggulan atau manfaat. Beberapa keunggulan atau manfaat dari pembuatan hidroponik, antara lain:
- Penggunaan Air yang Efisien: Sistem hidroponik umumnya menggunakan air lebih sedikit dibandingkan pertanian tradisional karena air dalam sistem hidroponik dapat didaur ulang.
- Tanaman Tumbuh Lebih Cepat: Tanaman hidroponik sering kali tumbuh lebih cepat daripada tanaman yang ditanam di tanah, karena nutrisi langsung tersedia di akar tanaman.
- Kualitas Tanaman yang Lebih Baik: Dengan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan dan nutrisi, tanaman hidroponik sering kali memiliki kualitas yang lebih baik, termasuk rasa, tekstur, dan kandungan nutrisi.
Program kerja ini ditujukan untuk masyarakat luas mengingat urgensi Kecamatan Laweyan yang ingin menggalakkan penghijauan dan sudah dimulai di RW 05. Adanya pelatihan hidroponik ini tentu saja dapat memberikan manfaat yang banyak di Kelurahan Sondakan. Selain itu, adanya pelatihan hidroponik ini tentu saja akan memanfaatkan ruang yang ada, sehingga ruang kosong tersebut dapat terisi dengan tanaman hidroponik.
Hidroponik pun menjadi suatu solusi kebutuhan sayur sehat keluarga. Hal tersebut dikarenakan Sayuran hidroponik adalah sayuran yang tumbuh dengan bantuan cairan yang mengandung mineral yang diperlukan oleh sayuran untuk tumbuh. Berbeda dengan sayuran yang dilakukan secara konvensional yang menggunakan media tanah, sayur hidroponik hanya membutuhkan air yang mengandung mineral untuk proses tumbuh kembangnya. Selain itu, sayuran hidroponik tidak menggunakan pestisida untuk melindungi tanaman dari serangan hama serangga.
Pelaksanaan program kerja pelatihan pembuatan hidroponik ini diawali dengan belajar bersama Bapak Hernot selaku Ketua RW 05. Beliau terlebih dahulu sudah menggalakkan tanaman hidroponik di wilayah RW 05. Lantas, bagaimana cara membuat hidroponik yang benar? Berikut merupakan langkah-langkahnya.
- Siapkan botol plastik yang dipotong atasnya dan dilubangi bagian bawah botol untuk jalan keluar-masuk air.
- Lubangi juga bagian atas botol yang nantinya akan diberikan kain flanel (empat sisi).
- Siapkan nutrisi (pupuk npk) untuk dilarutkan dalam air dengan permisalan takaran, jika airnya 20 liter, maka npk-nya 1 sendok makan.
- Siapkan tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar, lalu semua bahan tersebut dicampur dengan perbandingan 1 : 1 : 1 untuk dimasukkan ke dalam pot/wadah.
- Masukkan ketiga campuran tadi ke bagian atas botol, kemudian masukkan bibit tanaman.
- Jika kain flanel yang berada di bagian atas botol masih kering, siram air langsung ke bibit tanaman.
- Masukkan air yang sudah ada campuran npk-nya tadi sampai penuh ke dalam botol bagian bawah.
- Letakkan bagian atas botol yang sudah ada bibit tanamannya di atas bagian bawah botol
Pelatihan pembuatan hidroponik dilakukan melalui metode workshop dengan cara mengumpulkan ibu-ibu PKK di RW 07 dalam satu tempat dan memberikan pelatihan pembuatan hidroponik secara langsung. Selain itu, diberikan juga poster yang berisi materi mengenai hidroponik kepada beberapa peserta workshop.
Workshop tersebut dianggap telah berhasil karena dapat dilihat dari antusiasme para peserta dan bagaimana mereka telah membuat tanaman hidroponik dengan media berupa botol bekas dengan benar. Pelatihan dengan metode workshop tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada ibu-ibu PKK dan diharapkan juga dapat melatih kemandirian ekonomi keluarga.