Lihat ke Halaman Asli

sekar khairunnisa

Mahasiswa/UIN WALISONGO

PENGENALAN PROFIL BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA (BMKG) WILAYAH III DENPASAR, BALI

Diperbarui: 4 Mei 2024   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor BMKG Denpasar, Bali. 10.06.37 WITA 23 April 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sanglah Denpasar merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang memiliki tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. BMKG memiliki tugas untuk memberikan informasi dini terkait gempa bumi, tsunami, dan kondisi cuaca, serta iklim di suatu wilayah BMKG. Kantor BMKG berada di Stasiun Sanglah Denpasar berlokasi di Jalan Pulau Tarakan Nomor 1 Dauh Puri Klod Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Provinsi Bali. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dipimpin oleh Kepala BMKG dan berada di bawah/bertanggung jawab kepada Presiden. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III memiliki 8 (delapan) provinsi wilayah koordinasi yakni; Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan provinsi Kalimantan Utara. Dalam melaksanakan tugasnya, BBMKG Wilayah III didukung oleh 49 (empat puluh sembilan) UPT yang terdiri dari : 35 Stasiun Meteorologi, 9 Stasiun Geofisika dan 5 Stasiun Klimatologi. Pendanaan BMKG untuk mencapai sasaran strategis bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Pinjaman Hibah dan Luar Negeri (PHLN). Selain itu, sumber pendanaan alternatif selain APBN diperoleh dari Badan Layanan Umum (BLU) dan Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Sanglah Denpasar memiliki beberapa kegiatan untuk meningkatkan implementasi dari program-program BMKG Stasiun Sanglah Denpasar. 

  • Pemeliharaan Operasional Sistem Peringatan Dini Tsunami

Kegiatan ini melibatkan pemeliharaan dan perawatan sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki oleh BMKG. Pemeliharaan tersebut mencakup pemantauan dan evaluasi rutin terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem peringatan dini tsunami. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem tersebut beroperasi dengan baik dan dapat memberikan peringatan dini yang akurat dan cepat ketika terjadi ancaman tsunami. 

  • Monitoring Gempa Bumi Signifikan dan Tsunami 

Perangkat monitoring gempabumi yang mobile ini bertujuan untuk monitoring gempa susulan. Setiap kali terjadi gempabumi signifikan dan tsunami, BBMKG Wilayah III selalu membuat team survey lapangan untuk mengetahui dampak gempa bumi dan tsunami serta memonitor gempabumi susulan. Kegiatan ini melibatkan pemantauan gempa bumi yang signifikan dan potensi terjadinya tsunami. BMKG secara terus-menerus mengumpulkan data dari jaringan stasiun seismik yang tersebar di seluruh wilayah. Data ini digunakan untuk memantau dan menganalisis gempa bumi yang signifikan, termasuk magnitudo, kedalaman, dan lokasi episenter. 

  • Peningkatan Kualitas Backup Ina TEWS 

Ina TEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) adalah sistem peringatan dini tsunami yang dikembangkan oleh BMKG. Kegiatan ini fokus pada peningkatan kualitas sistem cadangan (backup) dari Ina TEWS. Peningkatan kualitas backup mencakup pemantauan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak, serta pengujian sistem secara berkala. Peningkatan kualitas backup Ina TEWS meliputi SDM, sistem monitoring, sistem pengolahan gempabumi dan modelling tsunami serta sistem diseminasi. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi BBMKG Wilayah III dalam hal ini Pusat Gempa Regional III sebagai backup Ina TEWS. 

  • Pengelolaan Sistem Observasi Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu

Kegiatan ini melibatkan pengelolaan sistem observasi untuk seismologi teknik, geofisika potensial, dan tanda waktu. BMKG mengoperasikan jaringan stasiun observasi yang mencakup berbagai jenis instrumen geofisika, seperti seismometer, gravimeter, dan magnetometer. Kegiatan pengelolaan meliputi pemeliharaan, kalibrasi, dan pengumpulan data dari stasiun-stasiun tersebut. Data yang diperoleh digunakan untuk analisis dan pemahaman lebih lanjut mengenai fenomena geologis dan geofisika di wilayah tertentu. 

Alat Pengamatan di BMKG Wilayah III Denpasar Bali

Pengamatan unsur-unsur cuaca dilakukan oleh Stasiun Meteorologi dan Klimatologi secara umum menggunakan beberapa alat. Pengamatan kualitas udara di lakukan oleh stasiun GAW (Global Atmosphere Watch) dan pengamatan unsur medan bumi (percepatan tanah, magnet bumi, gempa bumi) di lakukan oleh Stasiun Geofisika. Pengamatan juga di lakukan secara otomatis menggunakan alat alat canggih untuk mendukung data analisis dan prakiraan. Data pengamatan di stasiun dan data dari peralatan secara otomatis terinput kedalam PC server. Data dari setiap PC server akan diinput kedalam server pusat yang kemudian diolah dalam komputer analisis dan perkiraan. Data yang dihasilkan berupa Prakiraan Cuaca harian-mingguan, Cuaca Penerbangan, Cuaca Maritim, Peringatan Dini, Perubahan Iklim, Prakiraan Iklmi, Kualitas Udara, Gempa Bumi, dan Tsunami. Data informasi tersebut akan di desiminasikan kepada masyarakat dan instansi terkait. 

Dalam melaksanakan diseminasi atau penyebarluasan data dan informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Sanglah Denpasar menggunakan beberapa media untuk penyebarluasan informasi, adapun beberapa media yang digunakan sangat beragam, yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut. 

  • Website 

BMKG menggunakan website resmi sebagai salah satu media utama untuk menyampaikan informasi kepada publik. Informasi yang disediakan meliputi perkiraan cuaca, peringatan dini, informasi gempa bumi, dan berbagai informasi terkait lainnya. Website ini dapat diakses oleh masyarakat secara online, sehingga mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi terbaru yang dikeluarkan oleh BMKG Stasiun Sanglah Denpasar. 

  • Short Message Service (SMS) 

BMKG juga menggunakan layanan pesan singkat (SMS) untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Melalui SMS, BMKG dapat mengirimkan peringatan dini cuaca, informasi gempa bumi, dan informasi penting lainnya kepada pengguna yang telah mendaftar dan berlangganan layanan tersebut. SMS menjadi cara yang efektif untuk memberikan informasi secara cepat dan langsung ke perangkat ponsel masyarakat. 

  • Aplikasi Mobile 

BMKG menyediakan aplikasi mobile resmi yang dapat diunduh oleh pengguna di perangkat ponsel mereka. Aplikasi ini memberikan akses mudah dan cepat ke berbagai informasi, termasuk prakiraan cuaca, peringatan dini, informasi gempa bumi, dan lain-lain. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi terbaru dengan mudah dan memberikan notifikasi langsung jika ada informasi penting yang perlu diketahui. 

  • Sosial Media 

BMKG Stasiun Sanglah Denpasar menggunakan platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat. Mereka mempublikasikan update cuaca, peringatan dini, informasi gempa bumi, serta berbagai informasi terkait lainnya melalui akun-akun resmi mereka di platform sosial media tersebut. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui platform yang mereka gunakan secara aktif dalam kehidupan sehari-hari.

  • Media Lain 

Selain media-media di atas, BMKG Stasiun Sanglah Denpasar juga menggunakan media lain seperti televisi, radio, dan media cetak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Mereka dapat melakukan siaran langsung atau memberikan wawancara kepada media-media ini guna memastikan informasi yang disampaikan mencapai khalayak yang lebih luas

BMKG dan BBMKG dalam melaksanakan tugasnya menjalin kerjasama dengan beberapa sektor terkait untuk kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana, antara lain menjalin kerjasama dengan pihak BNPB, BPBD, Basarnas, maupun pemadam kebakaran. Selain itu, BMKG menjalin relasi dengan rumah sakit dalam hal pengiriman data korban jiwa dan penyedia jasa data kejadian untuk pihak yang memerlukan sebagai bahan penelitian. BMKG juga telah melakukan kerjasama terhadap masyarakat, yaitu kepada pemilik bangunan atau gedung tinggi yang memenuhi standar sebagai tempat evakuasi tsunami. Saat ini BBMKG Wilayah III khususnya di daerah Bali telah menjalin kerjasama dengan pemilik bangunan gedung tinggi dan beberapa hotel di sekitar daerah kawasan pantai. BMKG belum memiliki bidang atau kerjasama dengan epidemiologi bencana, tetapi dalam hal melakukan monitoring, analisis, prakiraan bencana, hingga kesiapsiagaan mitigasi bencana untuk pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana sudah dilakukan dengan baik.

Ditulis oleh: Sekar Khairunnisa, Mahasiswa Matematika Murni Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline