Rabu di siang hari.
"Terima kasih, Pak. Bapak baik sekali mau mengantarkan surat ini."
Seorang anak bergegas masuk ke dalam rumah setelah mengambil surat dari Pak Pos yang mengantarkan surat.
Minggu berikutnya pada hari yang sama, anak itu menunggu Pak Pos datang. Di teras rumah ditemani alunan musik.
"Pooossssss!"
Pak Pos dengan lantang berteriak di depan rumah anak itu. Kulitnya terbakar teriknya rabu siang. Sambil mengusap peluhnya, beliau menunggu ada yang mengambil surat. Tak lama ketika beliau sedang bersandar di pagar rumah anak itu, anak itu pun datang.
"Terima kasih, Pak Pos. Bapak pasti orang hebat ya! Bapak mengantarkan lagi surat ke rumah saya."
Sebelum Pak Pos bisa membalas ucapan anak itu, anak itu sudah bergegas pergi masuk ke dalam rumah. Ada rasa heran dibenak Pak Pos. Mengapa anak itu selalu mendapat surat di hari rabu. Namun tak digubris. "Ah cuma perasaan." ucapnya dalam hati.
Minggu berikutnya dihari yang sama, dengan perasaan tak sabar yang meletup, anak itu duduk manis menunggu Pak Pos datang.
"Pooossssss!"
Kemudian anak itu bergegas lari menghampiri Pak Pos.