Pada 17 November 2024, sejumlah Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Pekalongan mengadakan kegiatan pendampingan UMKM. Kegiatan ini difokuskan pada pemilik usaha keripik tempe yang bernama Ibu Zaenab yang terletak di Desa Sawahjoho, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku UMKM dalam menginovasi kemasan dan mengenalkan juga memasarkan produk mereka secara efektif melalui platform media sosial.
Strategi pemasaran yang diterapkan oleh UMKM di platform e-commerce haruslah sesuai dengan karakteristik produk dan segmen pasar yang dituju. Langkah strategi yang dapat kita lakukan pada observasi ini adalah dengan membangun kehadiran digital dengan melalui pembuatan website dan toko online. UMKM perlu memiliki website atau platform e-commerce untuk menjual produk secara online. Menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, Shopee, TikTok dan WhatsApp untuk mempromosikan produk dan berinteraksi dengan konsumen secara langsung.
Salah satu elemen terpenting dari sebuah produk adalah kemasannya. Pengemasan adalah jenis barang dagangan yang membungkus suatu barang dengan tujuan untuk melindungi isinya. Kemasan biasanya dibentuk atau dirancang untuk menampilkan gambar dan tampilan isi produk sehingga pengguna produk dapat menangkap pesan yang disampaikan secara memadai.
Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan kepada pelaku UMKM tentang manfaat sosial media sebagai sarana inovasi kemasan dan pemasaran yang dilakukan melalui sosial media. Pasar yang semakin kompetitif menuntut usaha kecil dan menengah untuk merangkul teknologi digital agar dapat terus tumbuh dan bersaing dengan bisnis besar. Keterampilan digital telah menjadi penting bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di era digital. Dengan menguasai teknologi digital, usaha kecil dan menengah dapat memperluas jangkauan pasarnya, meningkatkan efisiensi, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggannya. Akan tetapi, banyaknya UMKM di Indonesia tertinggal dalam kemampuan digital karena berbagai faktor seperti keterbatasan pengetahuan, sumber daya, dan akses terhadap teknologi. Akibatnya, UMKM ini menghadapi kesulitan bersaing dengan usaha besar.
Pendampingan digital memberikan dukungan berkelanjutan bagi UMKM. Kami memberikan konsultasi untuk mengatasi tantangan bisnis di era digital. Seperti, pemasaran digital (e-commers facebook, shopee, Instagram), menganalisis pangsa pasar, inovasi kemasan dan labelling produk. Pelatihan ini memberdayakan mereka untuk mengelola kehadiran online mereka secara efektif dan mengevaluasi hasil mereka. UMKM memberikan pengaruh yang cukup baik dalam perekonomian didaerah tersebut. Sehingga, upaya untuk mendukung kemajuan UMKM sangat diperlukan. Pelatihan tentang desain kemasan produk adalah salah satu cara untuk mendorong modernisasi kemasan produk UMKM. Tujuan inovasi ini guna mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan dengan memberi nilai tambah baru untuk usaha dan mengoptimalkan kegiatan produktivitasnya. Kemasan memainkan peran penting dalam kegiatan bisnis, memengaruhi keputusan pembelian konsumen, berfungsi sebagai alat promosi, dan melindungi produk dari kontaminasi eksternal yang dapat membahayakan kualitas produk.
Melalui kegiatan pendampingan ini, kami berharap UMKM Keripik Tempe Ibu Zaenab tersebut dapat lebih siap menghadapi tantangan pemasaran di era digital. Dengan memanfaatkan platform e-commers yang diharapkan produk keripik yang mereka hasilkan dapat dikenal lebih luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H