Pemerataan Pembangunan Fasilitas Kampus

Ada beberapa universitas di Indonesia yang gedung kampusnya tidak terletak dalam satu komplek namun terpisah bahkan di lain kabupaten. Perbedaan lokasi bangunan gedung kampus ini membuat fasilitas yang ada tidak seragam dan timpang. 

Ada bangunan gedung kampus di kabupaten X namun pembangunan fasilitas kampus kurang diperhatikan sehingga terlihat tidak seperti kampus layak guna. Padahal, kebutuhan dasar setiap peserta didik akan fasilitas kampus adalah sama. Tidak seharusnya perbedaan lokasi menjadi timpang dan membuat kesan ketidak adilan.

Ada beberapa sumber yang bercerita bahwa ia kuliah di gedung kampus yang terpisah dari bangunan gedung utama. Dimana fasilitas kampus di lokasi utama sangat lengkap serta strategis, sehingga memudahkan gerak-gerik mahasiswa dalam setiap kegiatan. Namun sayangnya di gedung kampus yang terpisah ini tidak terlalu strategis serta minim fasilitas.

 Bahkan banyak orang mengira gedung kampus yang terpisah tersebut sudah tidak terpakai, padahal masih beroperasi normal hanya saja karena kurang perhatian dan tidak direnovasi sehingga nampak seperti fasilitas yang mangkrak. 

Sedihnya lagi adalah karena letak antara gedung kampus utama dan gedung yang terpisah jaraknya lumayan jauh. Bayangkan saja jika harus mengurus sesuatu seperti berkas program beasiswa secara cepat akan memakan waktu.

Relokasi fasilitas gedung kampus bisa menjadi opsi jika memang pilihan lahannya tersedia. Mengingat luasan lahan di Indonesia makin berkurang karena menjamurnya pembangunan-pembangunan gedung perkantoran dan perbelanjaan. 

Persaingan untuk mendapatkan sedikit lahan terasa sulit, bukan masalah harga, namun pada masalah administrasi yang terkadang sulit ditembus akibat kalah saing dengan pihak lain.

Solusinya adalah pemerataan fasilitas kampus. Tidak melulu harus dengan membangun gedung baru, namun bisa memanfaatkan sisa ruang yang ada pada gedung tersebut sehingga dibuat minimalis namun tetap fungsional.