Sepanjang perjalanan sejarah prestasi mahasiswa Indonesia telah banyak menorehkan cerita haru dan bangga di baliknya. Gigih dan tekun menjadi pondasi yang sangat kuat di dalam setiap diri mahasiswa yang menorehkan prestasi.
Kerasnya perjuangan mereka seringkali tidak terekspos oleh pihak media. Hal ini yang kemungkinan menjadi faktor rendahnya tingkat apresiasi masyarakat terhadap prestasi yang telah ditorehkan. Sungguh sangat disayangkan mengingat mereka betul-betul sepenuh hati serta segenap jiwa dan raga demi bisa mengharumkan nama bangsa, maupun universitas.
Apresiasi disini yang dimaksud bukan hanya berupa hal materi, namun justru apresiasi dalam bentu atensi dan proteksi yang tidak akan bisa tergantikan dengan nominal berapapun. Pernah dengar kisah pahlawan revolusi yang keadaannya sekarang memprihatinkan karena harus berjualan koran dengan kondisi tubuhnya yang ditopang kursi roda? Kejadian semacam ini sungguh mengiris hati.
Tidak seharusnya hal tersebut dirasakan oleh sang pahlawan revolusi, berjuang mempertaruhkan bahkan hingga nyawanya sendiri demi banga tercinta. Begitu pula dengan para mahasiswa berprestasi. Atensi kepada mereka seharusnya tidak berhenti setelah mereka mencapai kemenangan, namun seyogyanya bersifat kontinyu.
Lagi-lagi kita tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah. Pemerintahan juga akan berjalan dengan baik dan dapat memperhatikan rakyatnya dengan sangat teliti apabila bentuk-bentuk atensi dan apresiasi tersebut dimulai dari lingkup terkecil yaitu masyarakat.
Bisa jadi mahasiswa yang sedang kita bahas disini sedang membaca tulisan ini atau menjadi tetangga sebelah rumah. Apa sulitnya memberikan sedikit apresiasi yang tulus kepada orang yang sudah memperjuangkan sesuatu dengan tulus, bukan atas kepentingan pribadi atau golongan, namun untuk masyarakat luas.
Mari kita budayakan apresiasi, bukan hanya kepada mereka yang telah memperoleh suatu prestasi, tetap dari hal kecil seperti menyemangati kawan yang hendak mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru, kepada kawan penerima program beasiswa dan lain-lain. Indahnya hidup ini apabila kita dapat saling menghargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H