Lihat ke Halaman Asli

Sekar Asyifa Nur Abiyyah

mahasiswa yang belum rajin

"Adult Sibling Rivalry", Ketika Fenomena Masa Kecil Terbawa hingga Dewasa

Diperbarui: 19 April 2021   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi saudara kandung. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Pernah gak sih bertengkar sama saudara sendiri? Entah berebut sesuatu, saling tuduh, atau mengganggu satu sama lain hingga akhirnya marahan atau saling adu. Hal seperti itu pasti gak asing lagi dong buat orang-orang yang punya saudara.

Para orang tua mungkin familier dengan istilah "Sibling Rivalry". Buat yang belum tau, sibling rivalry adalah persaingan, kecemburuan, dan kompetisi antara saudara satu dengan lainnya. 

Umum terjadi ketika sepasang saudara atau lebih masih anak-anak. Tapi mungkin gak sih sibling rivalry ini terjadi ketika anak-anak itu sudah dewasa? Bisa saja.

Seperti yang terdapat di penjelasan singkat sebelumnya, sibling rivalry bisa disebabkan oleh kecemburuan. Beberapa penyebab kecemburuan itu bisa jadi karena orang tua atau keluarga yang suka membanding-bandingkan anak mereka, pilih kasih, atau cenderung lebih menyukai/mencintai salah satu anaknya saja. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang tumbuh dalam keluarga yang adil dan penuh kasih sayang pun bisa dengan cepat mengenali dan bereaksi terhadap pilih kasih. 

Rasa sakit hati dan kecewa yang dialami si anak setelah ia menyadari hal itu akan lebih besar dibandingkan rasa sayang yang diterimanya. Hal tersebut bahkan akan menjadi lebih buruk jika dia tumbuh dalam keluarga yang suka membeda-bedakan dan membandingkan anaknya.

Kenangan atau ingatan-ingatan buruk semacam itu tidak bisa hilang dengan mudah. Khususnya bila itu terjadi terus-menerus hingga anak-anak tersebut sudah tumbuh dewasa. 

Hal tersebutlah yang bisa menjadi penyebab dari "Adult Sibling Rivalry". Tidak hanya memengaruhi anak yang merasa kekurangan kasih sayang, sibling rivalry juga bisa muncul dari anak yang diunggulkan. 

Mereka akan kesulitan untuk rukun pada satu sama lain, terus berdebat, bahkan hingga mengasingkan diri dari saudaranya yang lain.

Sebagai orang dewasa, hal tersebut tentu saja bisa menimbulkan masalah-masalah yang bisa bikin kita stres. 

Apa lagi jika salah satu saudara gak bisa memaafkan saudara yang lain, sibling rivalry tentu menjadi hal yang tak bisa dihindari. Jadi bagaimana cara untuk menghadapi adult sibling rivalry ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline