Hari ini aku gagal lagi, sedih kecewa jadi perasaan yang wajar dirasakan. Tapi, kali ini rasanya diriku mau menjeda dahulu sebelum ku temukan kembali semangatku.
Biasalah kadang manusia sudah beberapa kali kalah lelah, dan aku biarkan diriku merasakan demikian. Meskipun, dalam kepala masih ada keinginan untuk mampu mandiri secara finansial kembali.
Kegagalan ku kali ini mungkin karena kejujuranku menjawab pertanyaan user. Kurang lebih percakapannya begini:
U: Baik mbak, kita akan melakukan sosialisasi keseluruh Indonesia, kemungkinan akan mengambil waktu libur, hari sabtu dan minggu. Kira-kira bagaimana? Oh, maaf sebelumnya apa sudah menikah?
A: Sudah pak, saya baru menikah. Apakah perjalanan dinas dilakukan setiap minggu pak?
U: Ya, kemungkinan sebulan bisa dua kali pergi ke luar kota.
A: Emm baik, mungkin untuk hal ini saya harus komunikasikan dan kondisikan kembali dengan suami dan keluarga saya, karena bagaimana juga itu diluar jam kerja saya.
Wajahnya berubah seketika, seperti berpikir ntah apa.
Aku akhiri wawancara hari itu, dengan tentu meninta doa kepada suamiku, kedua orang tua ku dan mertua ku. "Doain yang terbaik untuk sekar ya".
Papa dan mama sangat bersemangat dan berpikir positif aku akan diterima disana, suamiku selalu dengan sederhana bilang insya allah yang terbaik, mertuaku bilang aamiin, semoga diberikan kemudahan kelancaran dan jalan yang terbaik.
Ya, jawabannya belum dulu. Kegagalan jadi cara terbaikku saat ini