Saat mengalami patah hati bisa jadi pertanyaan bisa jadi pernyataan. Bagaimana saat mengalami patah hati? betuk dari kekecewaan dan kesedihan yang bercampur pada dada. Tidak sedikit manusia yang kadang menghakimi cerita kita, "Begitu aja udah kecewa" atau "Gitu aja nangis".
Hey, perasaan ku dan kamu tumbuh melalu fase yang berbeda-beda, yang dapat teman lakukan saat temannya mengalami Patah Hati adalah mendengarkan nya saja cukup.
Fase patah hati itu banyak, konteksnya gak melulu soal percintaan aja, bisa juga saat kehilangan Orang Tua, di tinggal sahabat, atau sesederhana gagal mendapatkan pekerjaan. Konteks patah hati banyak, sampai gagal mendapatkan sesuatu yang kita mau, rumah misalnya, gagal beli mobil, gagal dengan pencapaian lain, itu juga bisa buat patah hati.
Pertanyaannya gimana ya sata mengalami Patah Hati?
1. Biarkan emosi itu mengalir dan terasa di dada kamu
Membiarkan diri jujur dengan keadaan kita saat itu adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan pertama, tidak menolaknya, tidak berpura-pura terhadap perasaan itu. Menerimanya sama saja kita menolong diri kita dengan jujur terhadap apa yang kita rasakan.
2. Ceritakan lah pada orang yang tepat
Kamu tahu, kadang ada beberapa hal yang sulit dirasakan sendiri, kadang sudah terlalu banyak yang penuh dalam kepala dan butuh teman bicara. Untuk sekedar bercerita apa yang kamu rasakan saat itu bisa jadi penolong kamu untuk lebih tenang. Biasanya orang lain akan memberikan afirmasi positif dengan berkata "Sabar yaa, yakin yaa, ini cuma ujian aja" dan kalimat lain, yang tanpa kita sadari itu ternyata membangkit kan memori positif dikepala.
3. Saat sudah siap, dan emosinya sudah mereda berdoa lah
Aku selalu menyebut yaAllah saat pertama kali kecewa, tapi ketika aku belum menerima dan belum ikhlas aku memilih untuk diam terlebih dahulu dan membiarkan merasakan apa yang sedang aku rasakan. Aku takut kalud dan jadi marah juga sama Allah dan ngomong yang enggak-enggak.
Tapi pasti ALLAH sudah melihat hatiku dari awal yaa, apa yang tidak aku katakan. Jujur saja aku suka bertanya "kenapa sih ya Allah" seperti pertanyaan anak kepada orang tuanya saat tidak dibelikan mainan, "kenapa sih ma gak boleh?". Kenapa sih ya Allah gak boleh? heheh. Kadang suka juga manja sama Allah dan bilang seperti anak ke mama "aku mau itu loh, aku kan udah berdoa kenapa enggak sih?".