Lihat ke Halaman Asli

Apa Sih Seni, Kreativitas, dan Estetis?

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seni, kreativitas dan estetika bukanlah sebuah hal yang baru dalam suatu kehidupan. Hampir semua orang mengenali kata-kata itu. Bahkan kata-kata itu sangat sering kita jumpai baik itu dalam pendidikan, atau kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Tapi jika ditanya lebih dalam tentang seni, kreativitas dan estetika hanya sedikit orang saja yang mengerti tentang hal itu. Apa sih sebenarnya seni, kreativitas dan estetis itu? hal apa saja yang berhubungan dengan seni, kreativitas dan estetis?

Seni sering kita jumpai dalam dunia pendidikan. Namun kata seni itu sendiri sudah diberi tambahan kata misalnya: seni tari, Seni musik, Seni tari dsb. Herberd Reed dan Lowenheld (1982) menyatakan seni pada dasarnya sulit untuk dipahami dan dijelaskan dengan fakta. Karena seni merpakan sesuatu fenomena yang dapat diukur. Dalam Kamus Besar Bahasa indonesia seni diartika sebagai kesanggupan akal untuk menciptkan sesuatu yang bernilai tinggi ( luar biasa ). Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat kita ambil kesimpulan bahwa seni adalah hasil karya manusia yang berasal dari kesanggupan mereka untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Tidak semua manusia bisa menghasilkan suatu karya yang luar biasa tergantung akal yang mereka punya dan kreativitas yang mengikuti merek. semakin tinggi kreativitas yang mereka punya semakin tinggi juga nilai dari karya yang mereka ciptakan.

Kreativitas berasal dari kata kreativ yang berati memiliki daya cipta. Menurut Drevdhal pada buku Perkembangan anak ( Elizabeth B. Hurlock Buku 2: 4) Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia mungkin mencakup pembentukan pola baru dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dean mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Ia harus mempunyai maksud atu tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata, walaupun merupakan hasil yang sempurna dan lengkap. Ia mungkin dapat berupa produk seni, kesusastraan, produk ilmiah, atau mnungkin bersifat prosedural atau metodologis. Kreativitas yang dimiliki setiap orang tentu saja berbeda, begitu juga dengan hasil dari kreativitas itu. Dorongan/ motivasi, sarana dan Lingkungan yang mendukung merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan kreativitas seseorang.

Esetetika berasal dari Bahasa Yunani. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan. Sedangkan estetis dapat diartikan mempunyai penilaian terhadap keindahan. Keindahan tersebut bisa berasal dari alam, seni, satra dsb. Tidak ada batasan nilai untuk suatu keindahan yang ada. Yang ada hanyalah bagaimana orang itu memaknai segala keindahan yang ada di sekitarnya.

Seni, Kreativitas, dan estetis adalah hal yang saling berhubungan. Bila kita amati bersama seni tidak bisa lepas dari kreativitas dan estetis. Seni yang bernilai tinggi dapat dilahirkan oleh sebuah kreativitas yang bagus, namun seni yang bernilai tinggi jika si pembuat seni tidak memiliki rasa estetis yang tinggi juga sama saja seni yang telah diciptakan tersebut tidak bernilai apa-apa. Hanya seonggok hasil yang tidak ada artinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline