Tim pengabdian kepada masyarakat dari Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Brawijaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangkaian penjaringan mitra eksternal dan CSR kelompok swadaya masyarakat Lorong Ijo Pakem (LIP) di Dusun Tegal Pasangan pada Kamis (6/6/2024).
Tim pengabdian Masyarakat yang dikepalai oleh Lia Nihlah Najwah berinisiasi untuk menggelar FGD yang bertujuan untuk membantu KSM LIP dalam penjaringan mitra eksternal CSR dan bertukar pikiran mengenai solusi terbaik dari permasalahan pencemaran sungai dan bagaimana melakukan pelestarian lingkungan sungai yang efektif di Desa Pakiskembar. Dalam sambutannya Lia Nihlah menyampaikan bahwa penting bagi kelompok LIP untuk bisa menggaet stakeholder lainnya dalam mewujudkan cita-cita KSM yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Dalam kegiatan ini tim pengabdian masyarakat berhasil melibatkan banyak pihak seperti civitas akademik, Kepala Desa, Perwakilan Kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Kader IUWASH dan Perwakilan dari perusahaan BDF turut hadir dalam kegiatan FGD ini.
FGD yang digelar mengangkat tema ‘Pengembangan Ekoriparian Bantaran Sungai di Desa Pakiskembar’ dengan harapan kedepannya masyarakat lokal yang dikepalai oleh KSM LIP dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak eksternal untuk mengembangkan potensi dari bantaran sungai di Desa Pakiskembar agar bernilai ekonomis dan juga untuk mengurangi pencemaran lingkungan sungai di Desa Pakiskembar.
KSM LIP dibantu oleh Tim pengabdian masyarakat yang dikepalai oleh Lia Nihlah membuat empat design proposal CSR yang ditujukan kepada pihak-pihak eksternal yang datang. Keempat design proposal CSR tersebut mencakup, Gazebo, Rumah Sampah (3R), Lorong Organik, dan Instalasi Biogas. Dimana keempat design tersebut rencananya akan dibuat di empat zona sepanjang bantaran sungai Dusun Tegal Pasangan, Desa Pakiskembar.
FGD yang digelar berjalan dengan lancar dan interaktif, dimana pemaparan mengenai kondisi bantaran sungai dan dinamika yang terjadi dalam upaya melakukan konservasi sungai dipaparkan oleh Nursalim selaku Ketua KSM LIP. Dari apa yang dipaparkan tersebut, hadirin yang datang memberikan banyak masukan untuk pengembangan potensi dari bantaran sungai dan berkomitmen untuk ikut serta membantu pengembangan ekoriparian bantaran sungai di Desa Pakiskembar.
Seperti saran yang diberikan oleh Dosen FPIK UB yang turut hadir dalam kegiatan FGD ini “FPIK telah mengembangkan alat deteksi pencemaran sungai (bamford), yang berupa aplikasi untuk mendeteksi tingkat pencemaran yang terdapat pada air sungai. Alat dan aplikasi ini telah dikembangkan oleh FPIK sehingga mungkin akan berguna jika juga dilakukan pada sungai di Desa Pakiskembar.”
Selain itu juga terdapat saran lain dari Danang selaku partisipain “Mungkin prioritas kerjasama berada pada program pembudidayaan ikan di sungai, karena dengan asumsi apabila terdapat ikan di sungai mampu menurunkan intensitas masyarakat untuk membuang sampah dan limbah di sungai, justru dengan adanya hal tersebut akan memicu masyarakat untuk bersama-sama bertanggung jawab menjaga kualitas dan kebersihan sungai.”
Dengan berlangsung nya kegiatan FGD ini diharapkan nantinya KSM LIP dapat menemukan mitra untuk bekerjasama dalam mengatasi permasalahan pencemaran sungai dengan mengembangkan ekoriparian bantaran sungai di Desa Pakiskembar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI