Lihat ke Halaman Asli

SEKAR WILUJENG

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Upaya Peningkatan Literasi dan Numerasi di SDN 1 Sukaratu melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1

Diperbarui: 5 Oktober 2021   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pembelajaran Daring atau pembelajaran jarak jauh yang saat ini sedang dilaksanakan belum sepenuhnya efektif dalam penyelenggaraan pembelajaran di era pandemi Covid-19. Pembelajaran jarak jauh di sekolah sangat terkendala permasalahan logistik dan teknologi. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya siswa dalam kemampuan belajar dan kemampuan berpikir.

Atas kondisi tersebut, maka melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyusun Program Kampus Mengajar. Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) berbagai desa/kota di Indonesia. Dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, diharapkan dapat membantu pembelajaran di luar kelas yang sederhana dan menggunakan contoh sehari-hari.

Melalui kegiatan Kampus Mengajar diharapkan mahaiswa dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi pada siswa, membantu administrasi di sekolah dan membantu adaptasi teknologi di sekolah penempatan Kampus Mengajar.

SD Negeri 1 Sukaratu merupakan Sekolah Dasar yang terletak di Desa Sukaratu, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pembelajaran yang di terapkan di SDN 1 Sukaratu dengan menggunakan metode blended learning yaitu penggabungan antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring.

Pembelajaran Daring di sekolah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi WhatsApp Group dikarenakan tidak memungkinkan untuk menggunakan Aplikasi Belajar lainnya.. 

Pembelajaran Daring di SDN 1 Sukaratu sangat terkendala dikarenakan keberadaan sekolah yang berada di pedesaan membuat banyak siswa yang tidak memiliki gawai masing-masing, sehingga pembelajaran yang dilakukan hanyalah pemberian tugas melalui WhatsApp Group lalu tugas dikumpulkan di sekolah, dan pada saat itulah siswa juga di tes mengenai kemampuannya menyelesaikan soal tugas sekolah.

Untuk pembelajaran Luring atau tatap muka dilaksanakan dua kali seminggu di Sekolah dengan tetap menaati protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan.

Kegiatan yang saya lakukan pada kampus mengajar di SD 1 Sukaratu antara lain yaitu membantu pendampingan guru dalam melakukan pembelajaran Luring yang dilakukan seminggu dua kali, menanamkan dalam diri siswa tentang pentingnya kerja sama serta gotong royong antar warga sekolah, membawa perubahan bagi guru dan siswa dalam pembelajaran ke arah yang lebih baik, memperbaiki karakter siswa dan meningkatkan minat siswa untuk belajar.

Selanjutnya terdapat bantuan teknologi yaitu membantu guru dan siswa melek teknologi, Membantu guru dalam penggunaan LCD Proyektor sebagai media pembelajaran yang lebih memudahkan guru, membantu penerapan sistem pembelajaran 4.0 yang berbasis teknologi seperti bantuan pembuata media pembelajaran dengan power point,

Lalu mahasiswa membantu guru di SD Negeri 1 Sukaratu dalam persiapan UTS, UAS, dan kelulusan siswa kelas VI dan Melengkapi perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, Bahan Ajar, Materi Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, Instrumen Evaluasi/Penilaian,dan Bahan Evaluasi Siswa. 

Selain hal-hal yang mengarah pada proses pembelajaran siswa sekolah dasar kami pun banyak membantu pada kebutuhan manajemen asistensi sekolah dalam meningkatkan kualitas baik dalam cara mengajar maupun peralatan mengajar untuk dapat setidaknya meningkatkan kualitas pendidikan di SD 1 Sukaratu pada masa pandemic covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline