Lihat ke Halaman Asli

Datangi Istri Gus Dur, Jokowi dan Sandiaga Berbeda soal Tata Krama dan Perlakuan

Diperbarui: 22 September 2018   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Calon Presiden Joko Widodo petahana, dan lawannya Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, sama-sama pernah mendatangi Istri dari Alm. Gus Dur. Mereka berdua ingin mendapatkan doa restu, sekaligus wejangan mengenai kondisi bangsa saat inIstri Gus Dur didatangi karena dianggap sebagai sesepuh yang perlu didengar nasehatnya. Mengingat dia adalah istri dari Guru Bangsa, KH. Abdurrahman Wahid.

Namun, ketika dua calon kandidat itu mendatangi rumah Gus Dur terdapat gesture tubuh yang berbeda diantara keduanya. Bila dilihat, Jokowi datang dengan sikap yang bertata krama dan bersikap rendah hati.

Sedangkan, cawapres yang diusung Partai Gerindra itu terlihat sombong dan arogan. Sandiaga terlihat agak 'kikuk' harus berhadapan dengan orang tua.

Hal itu akhirnya juga membawa perlakuan yang berbeda dari Ibu Sinta Nuriyah. Ketika Jokowi datang, Presiden RI ke-7 itu diberikan suguhan makanan bubur merah putih.

Hal itu bisa dimaknai sebagai simbol agar Jokowi diberikan kekuatan untuk terus menjaga dan mengawal Merah Putih Indonesia. Presiden Jokowi adalah harapan untuk menjaga toleransi dan kebhinekaan sebagaimana nilai luhur yang dianut Gus Dur selama ini.

Berbeda dengan Sandi, dia justru mendapatkan bekal tempe mendoan dari Sinta Nuriyah. Tempe tersebut diberikan di dalam sebuah kotak makan berukuran sedang.

Kita ingat, tempe itu sebagai simbol dari kritikan dari Sandi yang tak masuk akal terkait perekonomian yang makin sulit, sehingga tempe bisa setipis ATM.

Pemberian tempe dari istri Gus Dur itu, tentu saja, sebagai sindiran kepadanya agar memberikan kritik yang benar dan sesuai faktanya, karena kenyataannya tempe yang diberikan Ibu Sinta tak setipis ATM.

Kita bisa menilai sendiri bentuk perlakuan Istri Gus Dur kepada dua calon kandidat pemimpin bangsa ini. Sekarang kita pun juga bisa menilai mana kandidat yang layak dan lebih baik memimpin bangsa Indonesia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline