Sudah Merasa Enak Setelah di Urut
Menggapai Harapan-118
@Cerber
"Pak, saya anak Pak Surono, bapak sakit tadi jatuh di sawah!" ucapnya sembari minta tolong mengobati kaki bapaknya yang sakit.
"Baik Nak, mari kita berangkat balas Pak Ridon sambil melangkah menuju rumah Ridwan.
Mereka berdua mempercepat langkahnya mengingat Pak Surono yang merintih kesakitan.
"Sabar ya Pak, sebentar lagi mereka datang," ungkap Ibu Ridwan menenangkan hati bapak.
"Selamat malam Pak," ucap Pak Ridon memberi salam.
Pak Ridon menghampiri Pak Surono yang sedang berbaring di tikar.
Tanpa berlama-lama Pak Ridon mengeluarkan minyak urut dari dalam saku celananya.
"Biar sekalian semua raga Bapak di urut ya?" tawar Pak Ridon.
"Baik Pak, terima kasih," Ridwan mengangguk.
Pak Ridon mulai mengurut kaki Pak Surono dan seluruh tubuhnya. Lebih kurang 2 jam Pak Ridon mengurut seluruh tubuh Pak Surono.
Kini Pak Surono sudah merasa enakan. Ridwan memberi air hangat kepada Bapaknya dan Pak Ridon
Usai mengurut, mereka berbincang-bincang. Ridwan meraih dompet dari saku calananya. Ucapan terima kasih pun terlantun sembari menyalami pak Ridon dengan salam tempel.
"Pak, Bu, dan Nak Ridwan saya pamit dulu semog lekas sembuh," ucap Pak Ridon sambil bersalaman.
Dia pun melangkah meninggalkan rumah Ridwan.
Malam semakin bergulir, tetiba ada yang mengetuk pintu.
Ibu yang mendengar ketukan pintu gegas beranjak dari kamarnya melangkah ke arah pintu. Dia tahu pasti Sita yang datang. Pintu terbuka, benar saja yang diucapkan Bu Sita.
"Sudah pulang Nak, langsung mandi ya, ibu sudah masak air panas."
Ibu Sita selalu menyiapkan air panas untuk mandi Sita. Sita yang selalu pulang pukul 09. 30 malam, takut kalau Sita sakit karena mandi air dingin.
Bersamhung....
Jakarta, 6 Januari 2024
Salam bahagia