Lihat ke Halaman Asli

Pulih dan Kembali ke Rumah

Diperbarui: 3 Januari 2024   00:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pulih dan Kembali ke Rumah

@Cerpen

Sedang sibuk-sibuknya bebenah  telpon genggamku berdering. Kuhentikan kerjaku. Kuraih benda pipih yang berdering. Kulihat nama sipemanggil, oh...ternyata Diana anakku yang tertua. Mereka tinggal di Medan. Segera benda pipih kuangkat!"
"Halo, Nak, apa kabar? tanyaku sambil tersenyum walau dia tidak melihat.
"Ma, cucu mama sakit, badannya penuh bintik merah apa dia tampak ya Ma? tanyanya dengan nada sedih.
"Bisa jadi jangan kena angin dulu biar tampaknya keluar semua," bsaasku.
Anak pertamaku ini selalu menurut dia takut kalau terjadi sesuatu.
Cucu sudah dibawa ke dokter  hasil lab ternyata   trombositnya sudah 160 rb.
Kusarankan harus ke dokter kemungkinan dia demam berdarah (DBD).
"Jangan ditahan-tahan di rumah, agar segera mendapat penanganan dokter. Kalsu tidak DBD pasti disuruh pulang," tuturku cemas.
Mereka pun membawa cucu yang bernama Glory Ester ke RS Medan.
"Ma, ternyata Ester DBD harus dirawat," ungkap anakku.
Tanggal 29 Desember ccucu pun dirawat. Namun, kami tidak bisa datang. Kami terus melantunkan doa, agar cucu dibeti kesembuhan.
"Ma, kami tahun baruan di Rumah Sakit, sementara mertusku dan iparku berkumpul bersama. Hanya mereka yang tidak ikut berkumpul.
"Jangan sedih, kesembuhan anak itu yang lebih penting," ucapku menghibur.
Kami selalu melakukan Vidio Call. Berbicara sambil menghibur cucu yang sedang sakit.
"Senangat ya cucu yang cantik!" jangan lupa brdoa dan banyak minum air putih agar lekas sembuh," titahku sambil tersenyum.
"Baik nek, terima kasih Ester selslu berdoa," ucapnya sopan.
Semakin hari keadaannya semskin membaik, trombositnya juga bertambah terus.
Pagi pukul 10. 00 WIB anakku nelpon.
"Ma, hasil lab hari ini kalau naik lagi, Ester sudah bisa pulang," ucapnya dengan senyum.sumringah.
"Oh, baguslah nak," balasku.
Pukul 2 siang anakku nelpon lagi, kabar baik dia sampaikan. Dokter bilang dia sudah bisa pulang.
Suka cita menyelimuti hati kami. Usai mengutus administrasi mereka pun pulang  dengan suka cita.
"Ma, Ester sudah sembuhnya. Akhirnya kita pulang deh."
Ya Nak, Ester sudah pulih makanya kita pulang ke rumah.
Jakarta, 3 Januari 2024
Salam literasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline